
SUARAMUDA, SEMARANG — Baru-baru ini warganet tengah diramaikan oleh unggahan konten berupa gambar ikon Kota Purwokerto, yaitu Menara Teratai dengan latar belakang Gunung Slamet diakun resmi FIFA @fifaworldcup.
Warganet pun bertanya-tanya, “kok bisa, ya, FIFA menayangkan konten dengan latar Indonesia?” Lantas, apakah konten itu kiriman dari orang Indonesia? Atau malah orang Indonesia, yang bikin konten itu?
Sontak, unggahan itu pun kemudian viral di media sosial. Hingga berita ini ditulis, Kamis (2/1/2025) malam, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 296 ribu warganet, 3.198 komentar dan dibagikan sebanyak 2.561 kali.
“Lembaran baru, semangat baru, resolusi baru. Apa harapan kalian di tahun 2025 ini? #FIFAWorldCup,” tulis caption pada unggahan akun tersebut, dalam bahasa Indonesia.
Gambaran pada Ilustrasi
Mengutip detik.com, unggahan ilustrasi itu menggambarkan seseorang tengah mengoperasikan komputer dengan tulisan di layar jelas resolusi pada tahun 2025 dengan ejaan bahasa Indonesia.
Dalam gambar, seorang pemuda tersebut nampak mengenakan jersey gelandang andalan timnas Indonesia dengan nama Marselino bernomor punggung 7.
Jika dilihat lebih detil bahkan di pojok kiri bawah terdapat piala bertuliskan ‘Pemain Terbaik Turnamen Sepak Bola Kabupaten Banyumas’.
Sontak unggahan tersebut memancing banyak komentar warganet. Khususnya bagi warga Purwokerto yang merasa dekat dengan unggahan ini.
Dalam penelusuran detikjateng, rupanya ilustrator pembuat karya ini adalah Anas Fikri Abdul Aziz (29). Ia merupakan desainer asli Kota Purwokerto, Banyumas, yang sudah memiliki banyak klien klub sepakbola dunia. Sebelum ia mengerjakan proyek ini, pihak FIFA lebih dahulu menghubungi melalui email.
“Sebenarnya sih hampir kaya kerjaan yang lain, nggak jauh beda. Client kirim brief, kita buatin layout-nya buat dicek. Kalau sudah approve baru gambar, gitu aja mas paling,” kata Anas seperti dikutip dari detikJateng.
Anas mengatakan, ini bukan pertama kalinya ia menggarap pesanan untuk akun FIFA. Hanya saja untuk proyek seperti ini dikerjakan tidak terikat atau freelance.
“Belum lama kayanya, sekitar setengah bulanan kemarin. Sistemnya freelance, kalau butuh nanti mereka kabarin. Total sudah ada 3 karya ilustrasi kalo nggak salah,” terangnya.
Menurut Anas, untuk pengerjaan proyek tahun baru ini, membutuhkan waktu sekitar 7 hari. Lama waktu tersebut sudah termasuk revisi yang dilakukan, karena ide menyisipkan ikon lokal sempat dipertanyakan oleh FIFA.
Saat itu dirinya mendapat arahan untuk membuat ilustrasi seorang anak laki-laki yang sedang membuat resolusi di depan layar komputer, untuk mereka posting tanggal 1 Januari 2025.
“Mereka sempat tanya itu apa artinya, terus dijelasin sedikit-sedikit. Sampai akhirnya di-approve,” ujarnya.
Meski begitu Anas enggan untuk memberitahu berapa harga ilustrasi yang dikerjakan dalam proyek ini. Anas hanya ingin dikenal dengan karyanya, tidak dengan nominal yang dikerjakan untuk kliennya.
“Sebisa mungkin dari dulu nggak pengin nyebutin mas (nominal harga). Biarin dikenal aja karyanya aja semoga bisa menginspirasi yang lain,” jelasnya.
Ini bukan kali pertama Anas mendapat klien dari luar negeri. Awal mula dirinya terjun ke dunia ilustrator saat ia iseng membuatkan ilustrasi tim kebanggaannya, Inter Milan. Menariknya ia awalnya belajar secara otodidak lewat YouTube.
Sebetulnya di tempat kuliah tidak diajarkan. Belajar sendiri saja. Buka YouTube dan coba-coba,” terang pria lulusan S1 Jurusan Sistem Informasi STIKOM Yos Sudarso Purwokerto ini.
Karya Anas mulai mendapat perhatian besar saat membuat ilustrasi untuk ulang tahun Juventus pada tahun 2020 lalu. Selain itu ia juga membuatkan desain perayaan Natal klub tersebut, hingga kemudian dipublikasikan di akun resmi mereka.
“Setelah itu berlanjut, untuk Chelsea, itu seperti pemain bintang baru. Dulu banyak yang pindah, ada lima pemain. Itu juga minta dibuatkan ilustrasinya,” ungkapnya.
Dari proyek tersebut kemudian dilirik untuk mendapatkan kontrak selama dua musim oleh klub Premier League Inggris, Tottenham Hotspur. Bak mimpi yang jadi kenyataan, Anas menganggap hal tersebut jadi salah satu pencapaian paling berkesan.
“Rasanya pertama kali lihat gambar sendiri ditampilkan di stadion milik Klub bola sebesar Tottenham Hotspur, langsung merinding. Terutama ketika membuat ilustrasi emoji untuk sang kapten klub, Son Heung-Min,” akunya.
Anas mengungkapkan selain mendapatkan proyek mengerjakan ilustrasi sepak bola klub besar dunia, dirinya kerap dimintai tolong untuk membuatkan desain kaos oleh teman-temannya.
Lagi-lagi, Anas enggan menyebut nominal yang dihasilkan dari pengerjaan proyek tersebut.
Ya kalau ada yang minta teman buat design kaos biasanya tak bantuin. Terus buat personal kadang juga bisa kalo ada waktu kosongnya. Gitu-gitu aja si mas,” pungkasnya dengan tertawa. (Red)
Sumber: detikJateng