
SUARAMUDA, ISLAMABAD — PCINU Pakistan belum lama ini sukses menyelenggarakan acara peringatan tasyakuran hari lahir Nahdhatul Ulama ke-102 dan peringatan Isra’ Mi’raj pada Senin 27 Januari 2025.
Acara tersebut dihadiri KUAI KBRI Islamabad Rahmat Hindiarta Kusuma selaku serta ustadz Wahyudi, yakni mahasiswa S3 International Islamic university of Islamabad (IIUI) Pakistan.
Dibuka dengan lantunan shalawat oleh Muhsin Al Fatih, para peserta kemudian mengikuti pemaparan materi tentang NU dan Fleksibilitas dalam Islam oleh KUAI KBRI Islamabad Rahmat Hindiarta Kusuma.
Dalam pemaparannya, Rahmat Hindiarta menjelaskan bahwa NU menunjukkan fleksibilitas dalam penerapan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), terutama dengan mengutamakan pendekatan Asy’ariyah dan Maturidiyah.
“NU juga mengakui mazhab-mazhab fiqih, dan fleksibilitas ini menjadi bukti bahwa NU mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa meninggalkan prinsip, “paparnya.
Strategi ulama Indonesia, dikatakan, harus selalu mengarah pada visi jangka panjang agar dapat menghadapi tantangan masa depan umat.
Sementara itu, ustadz Wahyudi yang bertindak sebagai narasumber kedua menyinggung esensi peringatan Isra Mi’raj.
“Isra’ Mi’raj adalah peristiwa nyata dengan ruh dan jasad Nabi, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an (Surat Al-Isra dan An-Najm), ” ungkapnya.
Ustadz Wahyudi kemudian mengidentifikasi beberapa pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Isra’ Mi’rajraj, sebagai berikut.
1. Kewajiban shalat sebagai bentuk kedekatan ruh dan jasad kepada Allah.
2. Kasih sayang Allah dan Rasulullah melalui keringanan shalat dan rahmat yang luas
3. Adalatu Shahabah (Keadilan Para Sahabat)
Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq, yang percaya kepada peristiwa Isra Mi’raj karena keimanannya yang kuat.
Mengenalkan Majalah an-Nadwa
Usai pemaparan teori, panitia kemudian meluncurkan Majalah NU, An-Nadwa (volume 3) yang dipandu langsung oleh tim redaksi, Handika.
Dalam peluncuran itu, Handika mengungkapkan terima kasih atas terbitnya majalah terbarunya, yang mengusung tema besar: “Eksistensi Santri: Bertradisi di Era Modern”.
Untuk diketahui, An- Nadwa merupakan salah satu bagian dari PCINU Pakistan yang bertugas dalam bidang literasi dan dakwah. (Red)
Reporter : Suci Zuhri