promo

Masjid Bersejarah NU Yang Berdiri Tahun 1835, di Plangisasi oleh LTM NU Jateng untuk Perkuat Identitas

Demak, SUARAMUDA – Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Jawa Tengah kembali mengukuhkan masjid bersejarah melalui program plangisasi.

Kali ini, giliran Masjid Jami’ Ismail Godo di Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, yang diresmikan sebagai masjid bersejarah oleh Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh, pada Sabtu (18/1/2025).

KH Ubaidullah Shodaqoh, atau yang akrab disapa Mbah Ubed, menyampaikan bahwa plangisasi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap para ulama yang berjasa besar dalam mendirikan dan memakmurkan masjid sebagai pusat dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

“Para ulama terdahulu memiliki peran penting dalam penegakan ajaran Islam di Nusantara. Tugas kita sekarang adalah menjaga dan meneruskan amalan-amalan mereka, termasuk meramaikan masjid sebagai pusat kegiatan dakwah,” ungkap Mbah Ubed.

Ia juga menegaskan pentingnya menarik jamaah NU untuk aktif berkontribusi dalam kegiatan masjid. “Jangan sampai warga NU cuek terhadap kegiatan masjid. Ini adalah misi mulia yang harus terus digalakkan,” tambahnya.

Pemasangan prasasti Masjid Ismail Godo oleh Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh

Ketua LTM NU Jawa Tengah, Nur Ahlis, menjelaskan bahwa program plangisasi ini sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Grobogan.

Promo

Pihaknya berkomitmen untuk terus mendata dan menandai masjid-masjid bersejarah di wilayah Jawa Tengah, terutama yang berkaitan erat dengan nilai-nilai perjuangan NU.

“Kami ingin menjadikan masjid sebagai pusat dakwah yang mengajarkan nilai-nilai Islam sekaligus menjadi identitas warga NU. Dengan pemasangan prasasti ini, kita mengenang jasa para leluhur sekaligus melestarikan warisan budaya hingga ke pelosok desa,” ujarnya.

Ahlis juga mengungkapkan rencana LTM NU Jateng untuk mengadakan wisata religi berbasis masjid.

“Ziarah Walisongo sudah sangat familiar. Ke depan, kita akan mengembangkan ziarah ke masjid-masjid bersejarah dan makam para muassis NU di Jawa Tengah,” jelasnya.

Sejarah Masjid Jami’ Ismail Godo
Kepala Desa Jamus, Muh. Rifai, memaparkan bahwa Masjid Jami’ Ismail Godo didirikan pada tahun 1835 oleh KH Ismail Godo. Masjid ini mengalami renovasi pertama pada tahun 1873.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki sumur peninggalan KH Ismail yang diyakini membawa keberkahan bagi warga sekitar.

“Sumur ini menjadi simbol keberkahan. Setiap tahun, kami mengadakan kirab apitan air dari sumur tersebut untuk disiramkan ke sawah-sawah. Alhamdulillah, hasil panen warga selalu melimpah,” ujar Rifai.

Program plangisasi berikutnya dijadwalkan berlangsung di Masjid Annur, Pati, pada 26 Januari mendatang. LTM NU berharap kegiatan ini dapat memperkuat identitas dan kebersamaan warga NU dalam menjaga dan memakmurkan masjid-masjid bersejarah.

Dengan langkah ini, LTM NU Jateng tak hanya melestarikan warisan budaya Islam, tetapi juga menginspirasi umat untuk lebih peduli terhadap masjid sebagai pusat peradaban dan dakwah. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo