
SUARAMUDA, YOGYAKARTA — Digelar di Jogja Expo Center (JEC), even JAFF Market 2024 dimeriahkan 151 booth dan 96 perusahaan dari berbagai sektor industri perfilman.
Mereka hadir di JEC untuk memperkenalkan bisnis serta proyek-proyeknya yang inovatif. Sontak, even megah tersebut menjadi pusat perhatian dunia perfilman pada 3-5 Desember 2024 .
Acara perdana yang dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan, Dr Fadli Zon, itu menjadi ajang bertemunya kreativitas dan perdagangan, menghadirkan para pembuat film, produsen, distributor, hingga profesional industri dari berbagai negara.
Dengan mengusung tema membangun masa depan perfilman, JAFF Market menjadi wadah ide, inovasi, dan peluang baru dalam industri kreatif yang tidak hanya menawarkan platform untuk koneksi bisnis, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi para peserta, terutama pecinta industri kreatif.
Dalam acaranya, para pengunjung diajak memahami lebih dalam dunia perfilman melalui berbagai aktivitas interaktif yang disediakan oleh booth rumah produksi.
Beberapa kegiatan menarik meliputi demonstrasi alat-alat produksi film, proses editing, screening film, hingga talk show bersama artis serta profesional industri.
Acara ini memberikan wawasan komprehensif mengenai ekosistem perfilman, baik di tingkat nasional maupun global. Hebatnya, para pengunjung juga mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat industri film besar Indonesia dan internasional.
Fakta menarik lainnya, yakni kehadiran sejumlah artis papan atas Indonesia yang mengungkap bahwa diantara dari mereka bahkan telah memulai mendirikan rumah produksi mereka sendiri.
Berbekal pengalaman di depan kamera, para artis ini berambisi menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas dan kompetitif di kancah internasional.
Platform bagi Anak Sineas
Salah satu pengunjung yang sangat antisias mengatakan, JAFF Market sebagai platform ideal bagi para sineas.
“JAFF Market merupakan platform ideal bagi anak-anak sineas, karena menawarkan ruang untuk berbagi karya, bertemu dengan pemikir serupa, dan membangun kolaborasi, “kata Essan dengan penuh antusias.
Ia melanjutkan, JAFF Market bukan hanya tempat jualan karya, melainkan juga menjadi ajang pertemuan dan perpaduan antara kreativitas dan inovasi.
“Vibe-nya santai tapi produktif, membangkitkan semangat untuk terus berkarya, “tambah Essan.
Dia juga menilai JAFF Market sebagai jalan bagi sineas muda untuk memperkenalkan karya ke publik lebih luas serta memperluas jaringan di industri film.
“JAFF Market adalah tentang komunitas, kolaborasi, dan inspirasi, ” tutupnya.
Dengan berakhirnya acara, JAFF Market 2024 membuktikan diri sebagai platform yang mendukung kolaborasi lintas negara dan sektor dalam industri film.
Adapun, aacara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang terus mendorong perkembangan industri kreatif Indonesia dan dunia, sekaligus memperkuat posisinya di peta perfilman global. (Red)
*) Penulis: Maria Chandrayani Bai Nai, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia, Universitas Mercu Buana Yogyakarta