
SUARAMUDA, YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib, menjadi pembicara utama dalam acara Refleksi Akhir Tahun dan Milad ke-64 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang digelar pada Rabu (18/12) di Masjid Islamic Center UAD.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan mengulas perjalanan panjang Muhammadiyah dalam mewujudkan cita-cita besar membangun universitas sejak 1920.
Irwan menceritakan bagaimana pada awalnya Kiai Hisyam, yang kala itu menjadi Ketua Bagian Pengajaran Muhammadiyah, menyampaikan keinginan mendirikan sebuah universitas megah.
“Cita-cita ini sempat menjadi bahan tawa para hadirin. Namun, inilah bukti visi pendahulu kita yang melintasi zaman,” ujar Irwan.
Ia menekankan bahwa cita-cita besar tersebut baru terwujud 30 tahun kemudian, pada 1956, dengan berdirinya Perguruan Tinggi Muhammadiyah pertama di Sumatra Barat.
Perkembangan selanjutnya melahirkan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), yang menjadi embrio dua universitas besar di Yogyakarta, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Kini, pada 2024, Muhammadiyah telah memiliki 163 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), dengan 13 di antaranya telah terakreditasi Institusi Unggul.
Tak hanya di Pulau Jawa, PTMA telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia, menjadi saksi bahwa cita-cita para pendiri Muhammadiyah telah menjadi kenyataan.
“Universitas Ahmad Dahlan adalah bagian dari perjalanan besar ini. Refleksi hari ini mengingatkan kita semua untuk melanjutkan semangat para perintis yang tak hanya berpikir untuk zamannya, tetapi jauh ke depan,” tutur Irwan mengakhiri pidatonya.
Milad ke-64 UAD ini sekaligus menjadi momentum untuk menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam membangun pendidikan yang unggul dan berdaya saing global. (Red)