promo

Berkat Kolaborasi, Pemerintah Jabar Bersama Mahasiswa UPI Berhasil Urai Persoalan Sampah Rumah Tangga di Pangandaran

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung saat melaksanakan Program “Zero Food Waste” di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat/ dok. istimewa

SUARAMUDA, BANDUNG — Sampah dan limbah rumah tangga dewasa ini tengah menjadi sorotan dari semua pihak. Tak terkecuali, pemerintah daerah di sejumlah wilayah, sedang gencar-gencarnya menangani permasalahan ini.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (2022), jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 68,7 juta ton/tahun dengan komposisi sampah yang didominasi oleh sampah organik, khususnya sampah sisa makanan yang mencapai 41,27%.

Sedangkan kurang lebih 38,28% dari sampah tersebut adalah sampah bersumber dari rumah tangga.

Promo

Seiring dengan isu tersebut, Kabupaten Pangandaran dijadikan sebagai salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus oleh Pemerintah Jawa Barat.

Sekda Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Herman Suyatman, menjalankan komitmennya dengan menekan lonjakan sampah rumah tangga.

Merealisasikan slogan unggulan “Jabar Caang”, Sekda Jawa Barat mengajak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk berkolaborasi dalam program “Zero Food Waste”.

Promo
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung saat melaksanakan Program “Zero Food Waste” di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat/ dok. istimewa

Program Kolaborasi

Langkah Sekda Jawa Barat Herman tepat. Pasalnya, para mahasiswa UPI di bawah bimbingan Dosen Geraldi Novian M.Pd itu sedang melaksanakan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Dengan konsep kolaborasi, mahasiswa S1 Kepelatihan Fisik Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu melaksanakan program “Zero Food Waste”, yang digelar sejak Kamis (3/10/2024) dan berakhir Jumat (6/12/2024).

Adapun, mahasiswa-mahasiswa tersebut, Dikri Farhanul, Aira Septia, Syekhan Auzan, David Cholik, Kevin Fernaldy, Dadan Nurmansyah, Rafly, Ramdan, Yeni Afina dan Anggi Widiarti.

Kepala Desa Karangbenda, Kasih Sanjaya, menegaskan pihaknya telah menjalankan program desa untuk mengurai problem sampah di lingkungannya.

“Permasalahan sampah rumah tangga memang menjadi persoalan utama. Dan ini kami sedang berupaya mengurangi sampah, terutama sampah yang berasal dari sisa makanan, “ungkapnya, seperti ditulis dalam rilis yang diterima suaramuda.net, Sabtu (21/12/2024).

Kasih Sanjaya juga melanjutkan, salah satu program desa yang dilakukan untuk menangani hal ini adalah dengan mengadakan bank sampah.

“Jadi kita data setiap rumah untuk mengikuti bank sampah yang kemudian sampah-sampah itu akan diangkut seminggu sekali. Kemudian akan dipilah dan diolah di TPS yang ada di Dusun Bojong Malang, “urainya.

Sementara itu, Dosen Pendamping Geraldi Novian M.Pd menegaskan bahwa kehadiran mahasiswa UPI, tak lain berperan membantu sosialisasi program yang sudah dibuat oleh desa sebelumnya.

“Hanya saja, program tersebut baru berjalan 20 persen, sehingga memerlukan sosialisasi yang lebih masif, “ujar Geraldi.

Di sisi lain, diketahui masih banyak yang masih suka membuang sampah rumah tangga mereka ke kebun, sungai, ataupun lahan-lahan kosong di sekitar tempat tinggal mereka.

“Harapannya, semua warga Desa Karangbenda bisa lebih peduli dengan permasalahan sampah rumah tangga ini. Karena tanpa adanya konstibusi dan kesadaran diri dari masyarakat, program yang telah dibuat oleh desa tidak akan berjalan dengan maksimal, “pungkas Geraldi. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like