
Oleh: Bima Alief Saputra*)
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG – Setelah lama dinanti, Pemerintah Kabupaten Madiun akhirnya menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dengan meluncurkan Beasiswa Kabupaten Madiun.
Program ini, yang ditujukan bagi mahasiswa baru maupun aktif yang memenuhi kriteria tertentu, tak lain menjadi langkah awal yang sangat positif dalam memperluas akses pendidikan tinggi di daerah.
Dalam sebuah artikel yang saya tulis sebelumnya berjudul “Menanti Janji Politik untuk Generasi Muda dari Para Calon Bupati Madiun”, saya mengkritisi kurangnya perhatian terhadap pendidikan tinggi di Kabupaten Madiun, terutama terkait beasiswa bagi anak-anak berprestasi dan yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Kritik tersebut bukan tanpa dasar, mengingat banyak daerah lain yang telah memprioritaskan pendidikan melalui program beasiswa, seperti Be SMART di Kota Madiun, Beasiswa Pemuda Tangguh di Surabaya, dan Beasiswa S1 di Sidoarjo.
Di tengah keprihatinan dan kritik yang saya sampaikan dalam artikel sebelumnya, akhirnya hadir juga program Beasiswa Kabupaten Madiun, yang membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi prioritas nyata dalam pembangunan daerah, meskipun inisiatif ini berasal dari Penjabat (PJ) Bupati Madiun Ir. Tontro Pahlawanto.
Namun, peluncuran ini baru langkah awal. Tanggung jawab besar kini berada di pundak pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Mas Hari Wuryanto dan dr. Purnomo Hadi.
Mereka harus memastikan program ini tidak berhenti sebagai kebijakan sementara, tetapi menjadi program yang berkesinambungan dan bahkan lebih kuat di masa kepemimpinan mereka.
Kuota 50 penerima manfaat yang tersedia saat ini memang patut diapresiasi sebagai awal yang baik. Namun, jumlah tersebut perlu ditingkatkan agar semakin banyak anak-anak berprestasi dan kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tanpa kendala finansial.
Selain peningkatan kuota, cakupan penerima manfaat juga perlu diperluas. Pemerintah yang akan datang harus menyusun mekanisme seleksi yang lebih transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
Anggaran untuk program ini harus dijadikan prioritas dalam alokasi belanja daerah, sehingga kesinambungan dan dampak dari program ini dapat terjamin.
Langkah ini adalah investasi penting yang tidak hanya mendukung individu tetapi juga mempercepat pembangunan sosial dan ekonomi Kabupaten Madiun.
Langkah PJ Bupati Madiun ini adalah bukti bahwa kebijakan yang berfokus pada pendidikan tinggi bukanlah hal yang mustahil. Namun, langkah ini harus dilanjutkan dengan komitmen yang lebih besar.
Pasangan bupati terpilih perlu mengambil alih dan meningkatkan program ini, menjadikannya sebagai salah satu pilar utama visi pembangunan mereka.
Mereka memiliki peluang besar untuk menunjukkan bahwa pendidikan memang menjadi prioritas utama dalam kepemimpinan mereka, sekaligus menjawab harapan masyarakat yang menginginkan akses pendidikan lebih baik bagi generasi muda.
Masyarakat Kabupaten Madiun akan terus mengawal kebijakan ini agar program beasiswa tidak hanya menjadi inisiatif awal yang mengesankan, tetapi juga berkembang menjadi kebijakan yang berdampak luas.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Mas Hari Wuryanto dan dr. Purnomo Hadi harus menjadikan beasiswa ini sebagai bagian tak terpisahkan dari visi Madiun Harmonis.
Dengan langkah yang lebih strategis, program ini dapat menjadi tonggak awal perubahan besar di Kabupaten Madiun. Pendidikan tinggi yang terjangkau bagi semua kalangan akan menciptakan generasi muda yang kompeten, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Masa depan Kabupaten Madiun tidak hanya bergantung pada slogan, tetapi pada realisasi komitmen nyata seperti keberlanjutan program beasiswa ini.
Mari dorong Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas, karena masa depan daerah ini ada di tangan mereka yang memimpin. (Red)
*) Penulis, Bima Alief Saputra, Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur