
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) kembali menunjukkan dedikasinya dalam memperjuangkan demokrasi melalui partisipasi aktif dalam “Diseminasi Hasil Kajian Evaluasi Pemilu dan Pemilihan 2024”.
Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) bekerja sama dengan Pengurus Cabang Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (PC AIPI) Kota Semarang ini digelar di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang, Sabtu (7/12/2024).
Forum ini menjadi ajang strategis bagi generasi muda, terutama mahasiswa, untuk mengevaluasi proses Pilkada Serentak 2024 sekaligus menyusun rekomendasi demi penguatan demokrasi di masa mendatang.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, membuka diskusi dengan menekankan peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan.
“Demokrasi bukan hanya milik penyelenggara, tetapi tanggung jawab bersama. Kehadiran mahasiswa dalam acara ini adalah bukti bahwa generasi muda siap menjaga integritas demokrasi, “tegasnya.
Ketua PC AIPI Kota Semarang, Dr. Nur Hidayat Sardini, S.Sos., SH., M.Si, turut memberikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa yang hadir.
“Keterlibatan aktif mahasiswa adalah kekuatan yang tak ternilai dalam mendorong demokrasi yang lebih substansial. Kalian adalah generasi yang akan membawa demokrasi Indonesia ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.
Ketua BEM FISIP Unwahas, Syariful Anam mengungkap forum ini sebagai momen penting untuk berdialog dan memperkuat peran mahasiswa dalam demokrasi.
“Kami hadir tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga pelaku aktif perubahan. Refleksi dan diskusi di forum ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan demokrasi yang inklusif, transparan, dan berkeadilan,” tegas Anam.
Acara ini dihadiri oleh 250 mahasiswa dari universitas di Kota Semarang, antara lain Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS), serta Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman (UNDARIS).
Dalam sesi diskusi interaktif, para peserta menyampaikan ide-ide strategis, mulai dari pemanfaatan teknologi untuk pengawasan pemilu hingga pemberdayaan masyarakat lokal dalam penguatan demokrasi.
Salah satu delegasi mahasiswa FISIP Unwahas, Asrof Farouq A.F., mengungkapkan bahwa partisipasi dalam acara ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap bangsa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga garda terdepan yang berkontribusi dalam menjaga demokrasi,” ujarnya.
Acara ini tidak hanya menjadi refleksi atas Pilkada 2024, tetapi juga langkah awal untuk menciptakan sistem demokrasi yang lebih kokoh di masa depan.
Dengan semangat kritis dan kolaboratif, mahasiswa Kota Semarang termasuk FISIP Unwahas, siap menjadi penjaga demokrasi yang lebih substansial dan inklusif. (Red)
Penulis : Asrof Farizzi