promo

FKUB Jawa Tengah: Memilih Pemimpin Adalah Bagian Dari Ibadah

Sosialisasi Pendidikan Pemilukada 2024

Semarang, SUARAMUDA
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang akan digelar pada 27 November 2024 diharapkan menjadi momentum demokrasi yang damai, inklusif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Tokoh agama lintas agama di Jawa Tengah diimbau untuk mengambil peran aktif dalam mendorong partisipasi masyarakat, mengingat pentingnya peran mereka sebagai panutan dalam proses politik yang sehat dan beretika.

Ajakan ini disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag, dalam acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama FKUB Jawa Tengah di Hotel Kotta, Kota Lama Semarang, Kamis, 7/11/2024.

Prof. Imam menekankan bahwa agama memiliki peran fundamental dalam politik yang beretika, terutama dalam proses pemilihan pemimpin yang baik.

Promo

“Islam mengajarkan bahwa memilih pemimpin adalah bagian dari kewajiban bagi umat, dan Pilgub ini bukan sekedar memilih sosok, tetapi juga menjalankan ajaran agama,” jelasnya.

Menurut Prof. Imam, nilai-nilai agama tidak hanya mengajarkan umat untuk aktif berpartisipasi, tetapi juga untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan sosial. Ia pun mengingatkan agar agama tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat yang bisa merusak kerukunan.

“Setiap agama memiliki etika politik dan legitimasi moral dalam memilih pemimpin. Karena itu, saya mengajak para pemuka agama untuk mengingatkan umat agar berpartisipasi dalam Pilgub dengan bijaksana. Jika pemimpin baik yang terpilih, tentu masyarakat juga akan baik,” tambah Prof. Imam.

Ia berharap Pilgub Jawa Tengah menjadi sarana memilih pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki integritas moral dan kejujuran.

Promo
Peserta Sosialisasi Pendidikan Pemilukada 2024 di Hotel Kotta Semarang.

Dr. Andi Purwono, dosen FISIP Unwahas, turut berbicara mengenai nilai demokrasi dalam pemilihan umum. Menurutnya, memilih adalah hak sekaligus tanggung jawab sebagai warga negara.

“Suara kita sangat berharga, tapi jangan diberi harga,” ungkapnya, mengingatkan agar pemilih tidak tergoda oleh politik uang atau tawaran yang merugikan moralitas pemilihan. Ia menegaskan bahwa Pilkada adalah kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang memiliki visi membangun masyarakat yang adil dan makmur.

Selain itu, Dr. Andi berharap agar Pilgub, Pilwalkot, dan Pilbup yang digelar secara serentak di Jawa Tengah pada tahun ini bisa berlangsung aman dan tertib. “Mari kita sukseskan Pilkada serentak ini dengan cara yang baik, dengan menggunakan hak pilih kita secara bertanggung jawab,” ujarnya.

Acara sosialisasi ini dimoderatori oleh Sekretaris FKUB Jawa Tengah, Dr. KH. Multazam Ahmad, M.A., dan dihadiri 115 peserta dari lintas agama di Jawa Tengah, antara lain perwakilan dari NU, Muhammadiyah, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Kehadiran para tokoh agama ini menjadi simbol kerukunan dan komitmen bersama untuk menyukseskan Pilgub Jawa Tengah 2024 yang diharapkan menjadi pemersatu dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Melalui dialog ini, FKUB Jawa Tengah bersama KPU berharap dapat mendorong partisipasi aktif dan sadar dari setiap warga, sehingga mereka memilih dengan hati nurani yang jernih dan tidak terpengaruh kepentingan politik yang sempit.

Harapannya, Pilkada kali ini dapat memberikan teladan dalam demokrasi yang beradab dan berkeadilan, yang mengedepankan kepentingan bangsa dan kerukunan masyarakat.

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo