
SUARAMUDA, BANTEN – Provinsi Banten tidak hanya dikenal sebagai wilayah dengan destinasi wisata pantainya yang sangat memukau. Lebih dari itu, Banten, juga menyimpan warisan sejarah yang dapat dijadikan tujuan wisata edukatif.
Adalah Museum Multatuli dan Museum Negeri Banten. Kedua museum ini memiliki keunikan tersendiri dengan koleksi yang dimilikinya, melihat dari sejarah kedua museum ini sangat terasa akan perbedaannya.
Museum Multatuli berdiri dengan dilatarbelakangi perjuangan Eduard Douwes Dekker dalam melawan kolonialisme, sedangkan Museum Negeri Banten yang merupakan pusat preservasi sejarah dan kebudayaan Banten.
Museum Multatuli: Saksi bisu perjuangan Eduard Douwes Dekker dalam melawan ketidakadilan
Museum Multatuli terletak di Jl. Alun–Alun Timur No. 8, Rangkasbitung Barat, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten 42312. Museum ini berupa bangunan bersejarah, saksi bisu perjuangan Eduard Douwes Dekker atau yang lebih dikenal dengan nama pena ‘Multatuli’, saat melawan kolonialisme.
Di museum ini, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi foto, dokumen, dan benda-benda bersejarah yang menceritakan kisah novel “Max Havelaar”.
Museum yang bertemakan anti kolonialisme ini memiliki tujuh ruang yang saling terkait satu dengan yang lain. Pertama, Ruang Selamat Datang. Di dalamnya kita disambut dengan mozaik wajah Multatuli yang terbuat dari potongan-potongan akrilik.
Selain itu, di ruangan pertama ini juga terdapat patung wajah Multatuli serta kutipan kata-katanya yang terkenal “TUGAS MANUSIA ADALAH MENJADI MANUSIA”.
Kedua, Ruang Kolonialisme. Di ruang kedua ini, kita disuguhi fitur kedatangan Belanda ke Nusantara terutama ke Banten. Ruangan ini dilengkapi dengan beberapa replika dan video pendek mengenai kedatangan kolonialisme.
Ketiga, Ruang Tanam Paksa. Dengan display interaktif dan juga menarik ruang ini menceritakan tentang masa tanam paksa atau kita kenal dengan Cultuurstelsel.
Keempat, Ruang Multatuli. Ruang ini menceritakan tentang Kisah Multatuli dan karyanya “Max Havelaar” yang menceritakan tentang keadaan Lebak pada masa ia menjabat sebagai Asisten Residen di Lebak.
Di Ruangan ini pula terdapat koleksi buku “ Max Havelaar” asli yang didatangkan dari Belanda dan video pendek tentang Multatuli.
Kelima, Ruang Banten. Di ruangan ini terdapat beberapa informasi tentang pergerakan-pergerakan di Banten oleh masyarakat yang melawan penjajah.
Keenam, Ruang Lebak. Yakni menceritakan sejarah Lebak berdasarkan timeline dilengkapi dengan video dan hasil budaya Lebak saat ini.
Ketujuh, Ruang Rangkasbitung. Ruang ini merupakan ruang temporer sekaligus ruang terakhir menuju pintu keluar museum. Pada saat ini terdapat beberapa buku Max Havelaar yang dapat dibaca oleh pengunjung serta beberapa profil orang-orang yang memiliki kisah di Rangkasbitung.
Selain terdapat tujuh ruang, museum ini juga menyediakan fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung saat berada di tempat, diantaranya:
(1) Spot foto. Di area museum ini terdapat tiga patung yang menjadi salah satu icon dan salah satu tempat favorit untuk berfoto.
(2) Pendopo yang terdapat di museum ini menjadi tempat multifungsional bukan hanya untuk kegiatan yang diadakan oleh museum tetapi, masyarakat bisa menggunakannya untuk kegiatan seperti komunitas maupun lainnya dengan syarat harus reservasi terlebih dahulu dan tidak dipungut biaya.
Museum Multatuli juga mengadakan berbagai event antara lain ‘Temu Pemangku Kepentingan’ (TPK), ‘Mendengar Menimba Membaca’ (3M), dan ‘Gaul Bareng Komunitas’ (GBK).
Dan jika kita masih belum memiliki kesempatan untuk berkunjung secara langsung, museum multatuli sendiri menyediakan VIRTUAL TOUR yang bisa diakses melalui laman website resmi (https://museummultatuli.id/).
Museum Negeri Banten: Kenalkan Sejarah dari Warisan Alam serta Kebudayaan Banten
Museum Negeri Banten berlokasi di Kawasan Kesultanan Banten, dekat dengan Masjid Agung Banten dan Museum Situs Kepurbakalaan Banten di Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Museum ini menyimpan lebih dari 300 koleksi artefak bersejarah. Selain itu, beragam koleksi yang ditampilkan di museum beragam, terdiri dari zaman pra sejarah, zaman kesultanan Banten, era kolonial, koleksi alat musik tradisional, kolase foto potret Banten zaman dulu dan masih banyak lagi.
Tujuan dari adanya Museum Negeri Banten ini untuk menjembatani dalam memahami sejarah dan budaya Banten secara menyeluruh. Jika kamu berada di Museum Negeri Banten, kamu dapat melihat juga berbagai koleksi senjata tradisional, naskah-naskah kuno dan mata uang tempo dulu.
Tak hanya itu, kamu bahkan bisa menyaksikan langsung kerangka badak Jawa atau badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), mesin pencetak uang tempo dulu, keramik china dan eropa, kerajinan suku baduy (kanekes) dan pakaian adat Banten.
Masing-masing koleksi terdapat informasi singkat tentang sejarah, asal-usul dan lainnya. Selain itu, ada edukator museum yang mendampingi pengunjung dan menjelaskan koleksi yang ada di museum berikut dengan sejarahnya.
Lokasi dari Museum Banten sendiri berada dekat dengan kawasan wisata religi Banten Lama yang cocok menjadi pilihan destinasi tempat wisata yang bisa dikunjungi peziarah setelah selai dari berziarah ke makan Sultan Banten.
Museum Negeri Banten tidak hanya menyuguhkan tentang sejarah dan budaya yang ada di Banten. Tetapi kita juga disuguhkan media hiburan berupa alat musik tradisional yang ada di ruang galeri, dengan experience berupa dapat memainkan alat musik tradisional. Kita juga secara tidak langsung mendapatkan pengetahuan dari berbagai jenis alat musik tradisional.
Berikut informasi seputar Museum Multatuli dan Museum Negeri Banten:
Museum Multatuli
Jam buka di museum ini yaitu Selasa – Jumat : 08.00 – 16.00 WIB dan Sabtu – Minggu: 09.00 – 15.00 WIB. sedangkan, untuk Senin & Libur Nasional TUTUP.
Berlokasi di Jl. Alun-alun Timur No. 8, Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Harga tiket masuk untuk Umum: Rp. 2000, Pelajar: Rp. 1000 dan Mancanegara: Rp. 15000.
Museum Multatuli juga menerima kunjungan rombongan ( Minimal 30 orang ) dengan mengisi reservation form (https://museummultatuli.id/reservasi-kunjungan/).
Untuk mengakses dan ingin mencari tahu lebih dalam lagi pengunjung bisa mengakses melalui website resmi yang dimiliki museum multatuli (https://museummultatuli.id/).
Dan untuk informasi lebih lanjut lagi pengunjung bisa menghubungi (info@museummultatuli.id / museummultatulilebak@gmail.com).
Museum Negeri Banten
Jam buka di museum negeri banten yaitu senin-jumat Pukul 08.30-15.00 WIB
Berlokasi di Jl. Masjid Agung Banten, Banten, Kec. Kasemen, Kota Serang, Banten 42191.
Untuk masuk ke museum ini tidak dipungut biaya apapun alias GRATIS
Pengunjung bisa mencari tahu lebih dalam lagi dengan berkunjung ke museum negeri banten secara langsung atau juga bisa melalui laman instagram (linktr.ee/museumnegeribanten).
Museum ini juga menyediakan fasilitas mushola dan toilet yang berada di lt 2. Juga terdapat ruang seperti teater disana kita bisa menonton video mengenai cagar budaya ujung kulon. Setelah menonton video kita juga diberikan kuis dan tidak lengkap dengan hadiah yang diberikan untuk yang juara 1, 2 dan 3.
Dengan kita mengunjungi kedua museum ini, sebagai wisatawan kita tidak hanya mendapatkan hiburan atau rekreasi tetapi juga kita bisa mendapatkan sekaligus pengetahuan yang mendalam mengenai sejarah dan budaya Banten.
Destinasi ini sangat cocok untuk wisata keluarga, study tour sekolah, dan juga bagi para peneliti yang akan sedang mendalami sejarah, budaya, benda-benda peninggalan kuno, dan lainnya. (Red)
Penulis: Yola Oktavia Amelia Putri