![Mengenal Sosok Donna Priadi, Orang Indonesia yang Diangkat Jadi Managing Director Kamar Dagang AS](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250208_084735.jpg)
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG – KH Munsif Nachrowi, salah seorang pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada tahun 1960, tutup usia pada Kamis (14/11/2024) di usia 87 tahun.
Sosok yang dikenal sebagai penggerak dan tokoh penting dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU) ini juga tercatat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada masa awal kepemimpinan KH Tolchah Mansoer.
Peran Sentral dalam Pendiriannya PMII
KH Munsif Nachrowi memulai keterlibatannya dalam organisasi saat menjadi Sekretaris PP IPNU. Pada tahun 1960, ia diutus oleh PP IPNU yang berkantor di Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam pendirian PMII di Surabaya.
Saat itu, ia masih berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Sejarah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Perannya di PMII tidak hanya sebagai pendiri tetapi juga sebagai figur penting yang meletakkan dasar dan arah gerakan organisasi ini di tengah dinamika politik yang memanas pada era 1960-an.
Dalam sebuah wawancara, KH Munsif menceritakan bagaimana situasi politik pada saat itu berperan dalam terbentuknya PMII.
“Situasi politik yang bergejolak mendorong mahasiswa NU untuk memiliki wadah yang mampu menampung aspirasi dan perjuangan mereka,” ungkapnya.
Pertemuan bersejarah di Surabaya tersebut menghasilkan nama “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia” yang dipilih untuk mencerminkan gerakan yang dinamis dan progresif.
Pengaruh Besar di Kalangan Mahasiswa NU
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh mahasiswa NU dari berbagai daerah, diputuskan bahwa Jakarta akan menjadi pusat kegiatan PMII, dengan Mahbub Junaidi terpilih sebagai Ketua Umum pertama secara aklamasi.
KH Munsif menilai bahwa Mahbub Junaidi adalah sosok yang sangat tepat untuk memimpin organisasi karena kepribadiannya yang kuat, wawasan luas, dan kemampuannya dalam berbicara di depan publik.
Sebagai salah satu tokoh pendiri PMII, KH Munsif tidak hanya berhenti di tingkat pusat. Ia juga menjadi pelopor dan Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Malang pada periode awal, menunjukkan dedikasinya yang luar biasa terhadap kemajuan kader muda NU.
Daftar Nama Pendiri PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) didirikan oleh 14 tokoh mahasiswa Nahdlatul Ulama yang berasal dari berbagai daerah.
Berikut adalah daftar para pendiri PMII:
1. A. Khalid Mawardi (Jakarta)
2. M. Said Budairy (Jakarta)
3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Makmun Syukri (Bandung)
5. Hilman (Bandung)
6. Ismail Makki (Yogyakarta)
7. Munsif Nachrowi (Yogyakarta)
8. Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
9. Laily Mansyur (Surakarta)
10. Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
11. Hizbulloh Huda (Surabaya)
12. M. Kholid Narbuko (Malang)
13. Ahmad Hussein (Makassar)
14. Abdullah Alwi Murtadlo (Malang)
Warisan yang Berharga
Kiai Munsif berasal dari keluarga ulama yang berpengaruh. Ayahnya, KH Nachrowi Tohir, merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) keempat setelah KH Mahfudz Shiddiq dan termasuk dalam kelompok A’wan pertama PBNU sejak tahun 1926.
Warisan keulamaan dari sang ayah semakin menegaskan posisi Kiai Munsif sebagai sosok yang dihormati dan dihargai di kalangan NU.
Di usia senjanya, Kiai Munsif masih aktif menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh kader muda NU, meskipun itu acara tingkat bawah baginya selama masih sehat dan bisa akan tetap menghadiri.
Meski sudah sepuh, semangatnya untuk bersilaturahim dan berbagi ilmu tetap terjaga, menjadikannya teladan bagi generasi muda NU.
Peringatan dan Kenangan
Kepergian KH Munsif meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar NU, khususnya bagi kader-kader PMII dan IPNU yang mengenalnya sebagai sosok pembimbing dan guru.
Selamat jalan Kiai Munsif, semoga Allah SWT menerima segala amal kebaikanmu dan menempatkanmu di tempat yang terbaik di sisi-Nya.
Kenangan akan semangat perjuangan dan keteladananmu akan selalu menjadi inspirasi bagi kami semua. (Red)