
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG — Kota-kota di Asia dan Amerika Serikat mengeluarkan gas yang paling memerangkap panas yang memicu perubahan iklim. Dilansir dari VOA (16/11/2024) data baru yang menggabungkan pengamatan dan kecerdasan buatan menyebut Shanghai adalah kota paling berpolusi.
Berdasarkan data baru dari sebuah organisasi yang didirikan bersama oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore dan dirilis pada Jumat (15/11) di perundingan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Baku, Azerbaijan, tujuh negara bagian atau provinsi di China mengeluarkan lebih dari 1 miliar metrik ton gas rumah kaca. Sementara Texas, berada di peringkat keenam.
Negara-negara di perundingan iklim itu mencoba menetapkan target baru untuk memangkas emisi tersebut dan mencari tahu berapa banyak negara kaya akan membayar untuk membantu dunia dengan tugas itu.
Dengan menggunakan satelit dan pengamatan darat, yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan untuk mengisi kekosongan, Climate Trace berupaya mengukur karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida yang memerangkap panas, serta polutan udara tradisional lainnya di seluruh dunia, termasuk untuk pertama kalinya di lebih dari 9.000 wilayah perkotaan.
Total polusi karbon dioksida dan metana di Bumi meningkat 0,7 persen menjadi 61,2 miliar metrik ton dengan metana yang berumur pendek tetapi sangat kuat meningkat 0,2 persen.
Angka-angka tersebut lebih tinggi daripada kumpulan data lainnya “karena kami memiliki cakupan yang sangat komprehensif dan kami telah mengamati lebih banyak emisi di lebih banyak sektor daripada yang biasanya tersedia,” kata Gavin McCormick, salah satu pendiri Climate Trace.
Gas rumah kaca Shanghai mencapai 256 juta ton mengungguli semua kota dan melampaui negara-negara Kolombia atau Norwegia.
Sedangkan 250 juta metrik ton Tokyo akan berada di peringkat 40 negara teratas jika kota itu adalah sebuah negara, sementara 160 juta metrik ton Kota New York dan 150 juta metrik ton Houston akan berada di peringkat 50 teratas emisi di seluruh negeri.
Seoul, Korea Selatan, berada di peringkat kelima di antara kota-kota dengan 142 juta metrik ton.
“Salah satu lokasi di Cekungan Permian di Texas sejauh ini merupakan lokasi dengan polusi terburuk No. 1 di seluruh dunia,” kata Gore.
“Dan mungkin saya seharusnya tidak terkejut dengan hal itu, tetapi saya memikirkan betapa kotornya beberapa lokasi ini di Rusia dan Cina dan sebagainya. Namun Cekungan Permian mengalahkan semuanya, ” ujarnya.
Pada negara bagian dan provinsi, tujuh di antaranya mengeluarkan lebih dari 1 miliar metrik ton polusi karbon.
Shandong, China memimpin dengan 1,28 miliar metrik ton. Kota-kota yang menghasikan polusi miliaran ton lainnya adalah Hebei, Shanxi, Mongolia Dalam, Jiangsu, dan Guangdong, semuanya di China, dan Texas. (Red)