promo

Setelah Bahlil, Kini Giliran Hasto Kristiyanto PDI-P Jadi Doktor! So, What?

SUARAMUDA, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, belum lama ini meraih gelar doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

Bahlil Lahadalia meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi bertajuk ‘Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia’ dalam Sidang Promosi Doktor yang berlangsung di Makara Art Center (MAC) UI.

Sayangnya, gelar doktor Bahlil Lahadalia ramai menjadi sorotan di media sosial X. Hal itu karena pemberian gelar doktor pada Bahlil disebut banyak kejanggalan; karena hanya didapatkan dalam studi selama satu tahun delapan bulan atau tiga semester.

Promo

Mengatasi hal itu, Dewan Guru Besar UI pun langsung membentuk tim investigasi untuk memeriksa kejanggalan dalam pemberian gelar doktor pada Bahlil Lahadalia.

“Kami bersama Senat Akademik UI sudah bentuk tim investigasi untuk memeriksa kasus ini,” kata Ketua Dewan Guru Besar UI Prof Harkristuti Harkrisnowo, seperti dilansir Kompas.com, Sabtu (19/10/2024).

Prof Harkristuti mengatakan, salah satu alasan dibentuk tim investigasi ini karena pihaknya merasa banyak kejanggalan dalam pemberian gelar doktor Bahlil Lahadalia.

Giliran Hasto Jadi Doktor

Di waktu yang hampir bersamaan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto juga disebut telah berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI).

Promo

Hasto meraih gelar barunya, usai menjalani ujian terbuka Program Studi Kajian Stategis dan Global di Kampus UI, Depok, Jumat (18/10/2024) lalu.

Politisi yang akrab dengan panggilan Hasto itu menyusun disertasi berjudul “Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan”.

“Calon doktor saudara Hasto Kristiyanto, kami telah mempelajari disertasi saudara yang saudara ajukan serta memperhatikan pembelaan saudara atas pertanyaan para penyanggah,” ujar Ketua Sidang Athor Subroto seperti disajikan Kompas dalam berita, Jumat (18/10/2024).

Selain itu, tim penguji juga sudah mendapatkan informasi dari tim promotor mengenai pengembangan keahlian, hingga capaian publikasi artikel ilmiah hasil riset Hasto.

“Maka berdasarkan semua itu, tim penguji memutuskan untuk mengangkat Hasto Kristiyanto dalam doktor program studi kajian strategis dan global dengan yudisium cumlaude. IPK 3, 93,” kata Athor.

Promo

Disertasi Hasto membahas pentingnya sistem pelembagaan partai yang kuat. Ia menyebutkan, torehan PDI-P yang mampu memenangkan pemilihan umum selama tiga kali berturut-turut merupakan buah dari pelembagaan partai yang kuat.

Sidang doktoral Hasto turut dihadiri oleh Presiden kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menjadi informan utama disertasi Hasto.

Turut hadir pula sejumlah tokoh seperti Ketua DPP PDI-P Adian Napitupulu, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Lain Bahlil, Lain Hasto

Usai menyandang predikat doktor, jutaan sorot mata memang tertuju pada sosok politisi Golkar. Sekali lagi, hal itu lantaran ia menyelesaikan studi S3-nya yang terlalu cepat, yakni hanya studi selama satu tahun delapan bulan atau tiga semester.

Berneda dengan Bahlil, Hasto PDIP yang juga baru saja meraih gelar doktornya rupanya menyelesaikan studinya selama kurang lebih tiga tahun.

Dilansir dari Disway.id, Jumat (18/10/2024), pada situs pddikti.kemdikbud.go.id disebutkan tertulis nama Hasto Kristiyanto yang masuk kuliah doktor di Universitas Indonesia pada 30 Agustus 2021 dengan NIM 2106770353.

Adapun Program Studi Doktor yang diambil adalah Kajian Stratejik dan Global dengan status terakhir mahasiswa 2024-2025. (Red)

 

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo