suaramuda

Ketua RMI PWNU Jawa Tengah Ajak Santri Siapkan Diri Menuju Indonesia Emas 2045

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah Gus Rozin bersama Ketua Panitia Hari Santri 2024 Gus Zaki saat kunjungi stand RMI PWNU Jateng. Di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. Ahad, 27/10/2024

SUARAMUDA, SEMARANG – Sebanyak 28 Ribuan santri dan warga Nahdliyyin memadati Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang dalam acara Jalan Sehat Santri NU Jawa Tengah, yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bersama Pemerintah Kota Semarang, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jateng, Lembaga Ma’arif NU Jateng dan lainnya. Ahad, 27/10/2024.

Kegiatan ini merupakan puncak dari peringatan Hari Santri 2024 Jawa Tengah dan bertujuan menginspirasi santri untuk terus meningkatkan kompetensi mereka, demi cita-cita Indonesia Emas 2045.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Razin meminta untuk meniatkan jalan sehat ini agar kita semua sehat.

“Hari ini kita niatkan jalan sehat untuk kita semua, agar kita semua sehat dan dapat menyambut generasi emas tahun 2045,” kata Gus Rozin sapaan akrabnya.

suaramuda

Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian Hari Santri 2024, sebelumnya sudah digelar istighosah, kemudian apel upacara Hari Santri di kantor PWNU Jateng. Tema besar kita, Menuju Generasi Emas 2045. Selama ini kita memahami orang NU di pesantren-pesantren itu kurang gerak, kurang olahraga mulai dari pagi sampai malam itu hanya kegiatan belajar, lanjutnya.

“Maka kita ingin memasyarakatkan olahraga dan hidup sehat, tidak akan terjadi santri, orang NU menjadi generasi emas yang tulen tanpa kesehatan,” tandasnya.

Sementara itu Ketua RMINU Jawa Tengah, KH. Ahmad Fadlullah Turmudzi, yang akrab disapa Gus Fad saat kami temui disela-sela acara menekankan pentingnya peran santri dalam pembangunan masa depan Indonesia.

“Dalam momentum Hari Santri 2024 ini, kita sebagai santri harus terus berusaha untuk menyiapkan diri dengan mengaji, belajar, serta menguatkan kompetensi kita untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Gus Fad yang juga merupakan Ketua Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (Aspedif) se-Indonesia ini.

Menurutnya, santri perlu menyadari tanggung jawab besar mereka dalam membangun bangsa. Ia berharap, melalui pendidikan di pesantren, para santri tak hanya menjadi pribadi yang beriman, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dan kemampuan beradaptasi.

“Ketika saatnya tiba untuk mengabdi pada negeri ini, santri harus memiliki kompetensi yang handal, sehingga mereka bisa berkontribusi nyata untuk bangsa dan negara,” lanjutnya.

Acara ini, meskipun dirancang dalam waktu singkat, berhasil digelar dengan lancar. Gus Fad mengakui adanya sejumlah kendala yang muncul dalam persiapan, namun hal itu berhasil diatasi berkat kerja sama dan solidaritas di antara elemen-elemen PWNU Jawa Tengah.

“Setiap acara pasti memiliki tantangan, tapi dengan kebersamaan dan koordinasi yang baik, Alhamdulillah, semua kendala dapat diatasi,” ungkapnya.

Kegiatan Jalan Sehat Santri ini tidak hanya menjadi ajang olahraga dan silaturahmi, namun juga sarana untuk memperkuat ikatan di antara para santri dan pengurus NU.

Melalui acara ini, PWNU Jawa Tengah berharap para santri dapat menumbuhkan semangat kebersamaan serta menginspirasi generasi muda lain untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Gus Fad juga mengingatkan pentingnya kesiapan para santri dalam menyongsong Indonesia Emas.

“Jadikan momen Hari Santri ini sebagai pemacu untuk terus meningkatkan kompetensi diri. Dengan bersama-sama, kita bisa membangun Indonesia yang lebih baik di tahun 2045,” pungkasnya.

Kehadiran ribuan santri dalam acara ini mencerminkan antusiasme yang tinggi, serta komitmen mereka untuk menjadi bagian dari generasi yang berkontribusi dalam memajukan bangsa.

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo