suaramuda

Haul Mbah Wali Ahmad Rukyat dan Mbah Wali Musyaffa’ Kaliwungu, Simak Kisahnya

Pengasuh pondok pesantren APIK Kaliwungu KH Sholahuddin Humaidullah saat menyampaikan kisah para ulama Kaliwungu

SUARAMUDA, Kendal – Masjid Agung Al Muttaqqin, Kaliwungu, menjadi saksi kemeriahan peringatan haul tahunan KH Ahmad Rukyat, KH Musyaffa’, dan kiai-kiai Kaliwungu, Sabtu (12/10/2024).

Acara yang rutin digelar ini dihadiri ribuan santri dan masyarakat dari berbagai daerah, penuh hikmah dan kehangatan. Pengasuh pondok pesantren APIK Kaliwungu, KH Sholahuddin Humaidullah, menyampaikan kisah para ulama yang telah berjasa besar dalam penyebaran agama Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam ceramahnya, Kiai Sholah menceritakan bagaimana Mbah Wali Ru’yat dan Mbah Wali Musyaffa’ adalah sosok ulama besar Nusantara yang telah berjasa menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan Indonesia.

“Simbah Wali Ru’yat, pengasuh kedua Pondok Pesantren Apik Kaliwungu, telah melahirkan banyak pondok pesantren kecil di berbagai tempat sebagai sarana syiar Islam dan perjuangan kemerdekaan,” ujar Kiai Sholah.

Selain mendirikan pesantren, kedua ulama besar ini juga memiliki banyak santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Kiai Sholah, santri-santri Mbah Wali Musyaffa’ dan Simbah Wali Ru’yat tetap memegang teguh madzhab Ahlussunnah wal Jamaah, sekaligus berperan dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Peringatan haul ini, menurut Kiai Sholah, bukan hanya sekadar mengenang, melainkan juga mengajak masyarakat untuk meneladani perjuangan para ulama terdahulu dalam berdakwah dan memperjuangkan kemerdekaan.

Acara ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Kendal Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Suharjo, yang mewakili Bupati Kendal. Suharjo mengingatkan pentingnya mengenang jasa-jasa para ulama seperti Mbah Wali Ahmad Ru’yat dan Mbah Wali Musyaffa’ yang telah berjasa besar bagi bangsa dan agama.

“Kita wajib melanjutkan perjuangan para ulama ini, baik dalam dakwah maupun dalam menjaga kedaulatan negara,” ungkap Suharjo dalam sambutannya.

Acara haul ditutup dengan doa bersama untuk mengenang dan mendoakan para ulama yang telah mendahului, sekaligus mengingatkan pentingnya melanjutkan perjuangan mereka dalam syiar agama Islam dan kemerdekaan Indonesia.

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo