promo

Dilema Transportasi Publik di Perkotaan dan Solusinya

Taufik Akbar S.Hum, M.M.Tr., Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen di Universitas Negeri Jakarta/ dok: istimewa

Oleh: Taufik Akbar S.Hum, M.M.Tr. *)

SUARAMUDA, KOTA SEMARANG — Dalam beberapa dekade terakhir, kota-kota besar di Indonesia menghadapi berbagai tantangan terkait transportasi publik. Pertumbuhan populasi dan peningkatan jumlah kendaraan pribadi memperparah kemacetan serta menurunkan kualitas udara.

Namun, meskipun transportasi publik menawarkan solusi bagi masalah ini, berbagai dilema tetap menghalangi perkembangannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas dilema utama yang dihadapi transportasi publik di Indonesia serta solusi potensial yang dapat membantu memajukan sistem ini.

Dilema Transportasi Publik di Indonesia

Promo

1) Kurangnya Infrastruktur dan Konektivitas Banyak kota di Indonesia memiliki infrastruktur transportasi yang belum optimal. Hal ini tercermin dari jaringan transportasi publik yang belum terkoneksi dengan baik antara moda satu dengan yang lain.

Sebagai contoh, banyak terminal bus, stasiun kereta, dan halte yang tidak berhubungan langsung dengan sistem angkutan umum lainnya, sehingga mempersulit akses bagi pengguna.

2) Kualitas Layanan yang Rendah Faktor kenyamanan, kebersihan, dan keamanan juga menjadi dilema yang signifikan.

Di beberapa daerah, kondisi angkutan umum yang tidak memadai menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman dan bahkan was-was. Hal ini mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat untuk beralih ke transportasi publik.

3) Ketergantungan pada Kendaraan Pribadi Kurangnya pilihan transportasi publik yang memadai membuat masyarakat memilih kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, sebagai sarana utama mobilitas.

Hal ini berdampak pada meningkatnya kepadatan lalu lintas dan polusi udara di kota-kota besar. Selain itu, budaya kendaraan pribadi juga diperkuat oleh persepsi bahwa kendaraan pribadi memberikan kenyamanan lebih tinggi daripada transportasi publik.

4) Hambatan Peraturan dan Biaya Operasional Birokrasi dan regulasi yang tidak efektif sering kali memperlambat pengembangan transportasi publik. Di samping itu, biaya operasional yang tinggi serta perawatan kendaraan juga menjadi beban bagi operator, yang pada akhirnya dapat mengurangi kualitas layanan bagi masyarakat.

Solusi untuk Memajukan Transportasi Publik

1) Integrasi dan Pengembangan Infrastruktur Untuk mengatasi masalah konektivitas, pemerintah perlu meningkatkan integrasi antara moda transportasi yang berbeda. Sistem integrasi transportasi, seperti konsep “transit-oriented development” (TOD), bisa menjadi solusi.

Dengan TOD, pemerintah dapat memastikan bahwa stasiun atau terminal transportasi publik dekat dengan area pemukiman, perkantoran, dan pusat perbelanjaan, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat.

2) Perbaikan Kualitas dan Kenyamanan Layanan Pengelola transportasi publik harus lebih memperhatikan kualitas layanan yang diberikan, termasuk kebersihan dan keamanan.

Misalnya, menambah fasilitas pendingin ruangan di angkutan umum, menjaga kebersihan di dalam moda transportasi, dan menambah CCTV serta petugas keamanan di titik-titik transportasi umum.

3) Pengembangan Transportasi BerkelanjutanSalah satu solusi penting dalam mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi adalah dengan berfokus pada transportasi berkelanjutan, seperti bus listrik, jalur sepeda, dan trotoar yang layak bagi pejalan kaki.

Program “car-free day” yang diadakan di beberapa kota di Indonesia adalah contoh yang bisa diperluas ke area lain dan dilakukan lebih sering untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

4) Peningkatan Regulasi dan Dukungan Pemerintah Untuk memajukan transportasi publik, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan transportasi publik, misalnya dengan subsidi bagi operator angkutan umum atau insentif bagi penggunaan kendaraan listrik.

Selain itu, pemerintah juga dapat menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap kendaraan pribadi di daerah perkotaan, seperti kebijakan “congestion pricing” atau pembatasan kendaraan pribadi di jam-jam tertentu.

5) Edukasi dan Kampanye Sosial Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga penting untuk mengubah pola pikir masyarakat mengenai transportasi publik.

Melalui kampanye yang mengedepankan manfaat menggunakan transportasi publik dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, masyarakat dapat lebih terinformasi dan tertarik untuk beralih ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Transportasi publik memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan dan polusi. Namun, pengembangan sistem ini menghadapi dilema yang kompleks dan memerlukan pendekatan solusi yang holistik.

Dengan integrasi yang lebih baik, peningkatan kualitas layanan, serta dukungan kebijakan yang kuat, sistem transportasi publik di Indonesia dapat lebih berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat serta lingkungan.

*) Taufik Akbar S.Hum, M.M.Tr., Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen di Universitas Negeri Jakarta

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

2 thoughts on “Dilema Transportasi Publik di Perkotaan dan Solusinya

  • Ya betul apa lagi sekarang ini satu keluarga ada 5 masing² punya mobil sendiri kl tidak ditumbuhkan kesadaran memakai tarnsportasi publik bisa saja macet dikota kota seluruh indonesia .. tapi yaitu didukung transportasinya publik yg aman dan nyaman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo