
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG — Puluhan mahasiswa dari jurusan Sosiologi FISIP UIN Walisongo baru-baru ini berkunjung ke kantor Redaksi Suara Merdeka di Jalan Merak 11 A Semarang, Senin (28/10/2024).
Dalam kunjungan, para mahasiswa itu didampingi dosen pembimbing Ahmad Syaifuddin Zuhri serta diterima sekretaris redaksi Suara Merdeka, Setiawan Hendra Kelana.
Zuhri, panggilan akrab Ahmad Syaifuddin Zuhri mengatakan, kedatangan para mahasiswanya tak lain untuk belajar ilmu jurnalistik. Ia juga mengatakan, kedatangan mahasiswa ini untuk napak tilas salah satu tokoh pers nasional, almarhum H Hetami yang merupakan pendiri Suara Merdeka.
“Koran Suara Merdeka terbesar di Jateng dengan tokoh pers Indonesia H Hetami sebagai pendirinya. Kunjungan kami ini sekaligus napak tilas tokoh pers nasional ini, “ungkap Zuhri, yang juga Direktur Sino-Nusantara Institute.
Lebih lanjut, Zuhri menjelaskan, mahasiswa yang berkunjung adalah mahasiswa semester lima yang saat ini mengambil mata kuliah ilmu jurnalistik. Dikatakan pula, para mahasiswanya bersyukur mendapatkan ilmu dan wawasan terkait jurnalistik dari para ahlinya di Suara Merdeka Network (SMN).
“Ini pengalaman yang luar biasa, kami jadi tahu perjalanan Suara Merdeka sampai bagaimana Suara Merdeka mempunyai multi platform, sehingga kami mendapatkan banyak wawasan terutama bagi teman-teman mahasiswa,” terangnya.
Zuhri dihadapan mahasiswanya juga melihat bahwa belajar teori tentang ilmu jurnalistik saja tidak cukup. Oleh karenanya, ia meminta agar mahasiswa harus mengimbanginya dengan praktik langsung, seperti dengan berkunjung ke kantor media massa.
“Di sini kami langsung praktik, melihat secara langsung Suara Merdeka dengan multi platformnya seperti apa. Semoga nanti bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa yang berminat di ilmu jurnalistik,” harapnya.
Bagi Saifuddin Zuhri, ilmu jurnalistik penting dikaji tidak hanya bagi mahasiswa sosiologi, namun juga bagi mahasiswa di semua jurusan. Hal itu, lanjut Zuhri, karena mata kuliah jurnalistik dapat dijadikan modal dasar yang penting dalammembuat tugas akhir, seperti skripsi atau tesis.
“Mahasiswa yang sudah terbiasa menulis pasti membaca. Ketika sudah terbiasa menulis, terutama tentang sistematika menulis dan sebagainya Insyaallah akan lebih mudah,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Redaksi Suara Merdeka Setiawan Hendra Kelana mengatakan bahwa Suara Merdeka yang menjadi bagian dari rumah besar Suara Merdeka Network mengarah pada integrated media.
Hal ini sebagai jawaban dari PT Suara Merdeka Press terhadap tuntutan media dewasa ini, sehingga diperlukan upaya menggabungkan seluruh kekuatan media di semua kanal, baik offline maupun online.
“Hadirnya Suara Merdeka Network di tengah masyarakat Indonesia berupaya memberikan solusi serta ikut mencerdaskan anak bangsa,”ujar Setiawan. (Red)