![Mantab! Sepanjang 2023, Nilai Investasi di Jateng Tembus Rp88,4 Triliun](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/01/32113c64547779b6aedcb904ae6decc7.jpg)
SUARAMUDA – Kader PCINU Tiongkok, Muhammad Hasim Habibi Mustofa didapuk untuk memberi sambutan perwakilan mahasiswa baru 2024 di School of Public Policy and Management, Tsinghua University, Beijing, Tiongkok, pada Rabu (4/9/2024).
Saat dihubungi redaksi suaramuda.net, mahasiswa yang pernah nyantri di Pesantren Al Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah ini mengatakan dirinya mendapat berkah luar biasa dari Nahdlatul Ulama (NU).
“Bagi saya ini berkah yang luar bisa dari Nahdlatul Ulama, untuk bisa belajar di Universitas terbaik di Asia, “ujar Habibi, panggilan akrabnya yang juga aktif di lembaga Sino-Nusantara Institute itu.
Beasiswa yang didapat kader PCINU Tiongkok sejak berdiri 2017 itu, merupakan rekomendasi dari PCINU Tiongkok. Dengan persyaratan dan seleksi super ketat, Habibi akhirnya mendapatkan beasiswa penuh di kampus top dunia Tsinghua University (THU).
Rois PCINU Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri mengatakan beasiswa Habibi sebenarnya secara umum diperuntukkan bagi generasi muda calon pemimpin potensial di seluruh dunia. Jadi tidak hanya mahasiswa asal Indonesia.
“Beasiswa ini merupakan batch kedua sejak PCINU Tiongkok mendapatkan peluang kerjasama khusus untuk program International Master of Public Administration for Future Leaders di THU dengan pihak terkait di Tiongkok, sejak 2023 lalu, “ungkap Zuhri, yang saat ini menjabat sebagai direktur Sino-Nusantara Institute.
Zuhri juga berharap, kerjasama ini bisa terus berkembang dan menambah santri-santri untuk bisa mengenyam pendidikan di luar negeri, khususnya ke Tiongkok lewat jalur beasiswa.
“Saat ini di Tiongkok kemajuan dan lompatan di bidang sains dan teknologi luar biasa pesat. Termasuk ekonomi dan pengaruhnya di dunia yang meningkat. Santri bisa belajar banyak hal terkait ilmu dan pengetahuan tersebut, “imbuh Zuhri, yang juga pernah sekitar delapan tahun tinggal untuk berkuliah dan juga berbisnis di Tiongkok.
Ia menambahkan, kesempatan ini merupakan peluang yang potensial bagi PCINU Tiongkok. Agar nanti kader-kader NU sekembalinya dari lulus belajar, bisa mengamalkan ilmunya di Indonesia.
“Agar semakin bermanfaat bagi kemajuan Indonesia. Serta untuk memperkuat hubungan RI-RRT khususnya di bidang “people to people” atau antar warga dua negara, “pungkasnya. (Red)