
SUARAMUDA – Dalam upaya melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat Universitas Annuqayah (UA) Guluk-guluk Sumenep menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Program ini menjadi upaya civitas akademika kampus UA untuk bisa menjembatani para mahasiswanya menerapkan keilmuannya terhadap masyarakat. Selain itu, KKN juga dimaksudkan untuk merubah pola pikir masyarakat desa sekaligus memberikan solusi terhadap problem dan tantangan yang sedang dihadapi masyarakat desa.
Sejalan dengan itu, mahasiswa KKN kampus UA posko 41 yang bertempat di Desa Taro’an, Kec. Tlanakan, Kab. Pamekasan, melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM. Salah satu sasarannya, Aisyah yang tinggal di Dusun Pangjajar.
Aisyah yang bergerak dalam produksi jamu mendapatkan pendampingan berupa proses mendapatkan sertifikasi halal, Kamis (12/09/2024).
“Saya tidak tahu menahu cara mendapatkan saertifikasi halal, apalagi mendengar dari berbagai orang mendapatkan serifikasi halal itu harus banyar berjuta-juta. Maka saya memendamnya saja di lubuk hati saya, meski tidak mendapat sertifikasi halah pun jamu saya bisa laku juga,” ujarnya.
Koordinator Desa (Kordes) posko 41 Ainul Yanqin, mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan selain ingin mewujudkan harapan masyarakat seperti Aisyah, juga diharapkan bisa menimbulkan pemahaman akan perlunya sertifikasi halal bagi para pelaku Usaha, Mikro, dan Menengah (UMKM) di desa Taro’an.
“Oleh karenanya, kami juga mulai menghubungi pelaku UMKM yang lain, dalam hal ini ibu Ningsi dan Sulastri, untuk memberikan pemahaman dan proses terhadap serifikasi halal terhadap jamu produk Ibu Aisyah,” jelasnya.
Pegiat UMKM jamu, Ningsi, dalam kesempatan itu mengakui pentingnya sertifikasi halal terutama dalam menjaga jamu yang diproduksinya. Ia layak memberikan label halal demi menjaga kualitas produk jamu yang dihasilkan.
“Sertifikasi halal ini sangat dibutuhkan bagi para UMKM ibu. Memang dalam sertifikasi halal, banyak sekali praktik penipuan oleh oknum. Ada yang terkadang dimintai uang pembayaran hingga jutaan rupiah. Namun sesungguhnya tidak ada. Berkat adanya KKN UA ini, kita tidak usah ragu mendapatkan sertifikasi halal, ”ujar Ningsi. (Red)