Pelantikan Pengurus PWNU, Mufid Rahmat: Pengurus Berasal dari Pengasuh Pesantren hingga Akademisi NU

SUARAMUDA – Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah adalah bagian dari agenda penting pasca Konferwil XVI PWNU Jateng di Kota Pekalongan dengan terpilihnya KH Ubaidillah Shodaqah sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah dan KH.Abdul Ghaffar Razin sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah masa khidmat 2024-2029.

Ketua panitia pelaksana kegiatan pelantikan Mufid Rahmat mengatakan bahwa kegiatan pelantikan ini diikuti oleh sekitar 60 pengurus yang akan mengemban amanah di syuriah dan tanfidziyah.

“Para pengurus tersebut memiliki latar belakang yang beragam mulai dari pengasuh pesantren, akademisi, hingga kalangan profesional yang telah lulus mengikuti pendidikan kader menengah NU,” ujar Mufid.

Bertempat di Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang, kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pihak terutama kampus Unissula yang telah bersedia menjadi tuan rumah perhelatan penting ini hingga kalangan swasta yang bersedia mendukung kelancaran kegiatan acara pelantikan.

Sementara itu, Rektor Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof. Dr. H. Gunarto, SH.,MH menyampaikan ucapan selamat datang kepada semua tamu mulai dari pengurus PBNU, calon pengurus PWNU hingga pengurus cabang dan tamu hadirin yang datang menghadiri acara pelantikan.

“Mewakili Keluarga besar Unissula, kami merasa bangga dan senang menjadi bagian dari kegiatan pelantikan PWNU Jawa Tengah ini,” imbuh Prof Gunarto.

BACA JUGA:

Duh, Turun Level! Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Terus Menurun, Apa Jadi Miskin?

Prof Gunarto mengatakan bahwa kegiatan pelantikan ini menjadi rahmah bagi keluarga besar NU Jawa Tengah dan secara khusus bagi keluarga besar Unissula.

“PWNU Jawa Tengah merupakan organisasi kemasyarakatan terbesar di Jawa Tengah dan telah menunjukkan dinamika organisasi yang penuh khidmah dan kedamaian untuk berkontribusi menuju masyarakat Indonesia yang dan sejahtera,” kata Prof Gunarto.

Kehadiran Nahdlatul Ulama, sejak mula lahir, memiliki tanggung jawab yang besar terutama permasalahan yang ada di masyarakat.

“NU saat ini telah tumbuh dan berkembang di Indonesia. NU hadir tidak hanya untuk NU tetapi untuk banga, negara dan masyarakat global. Sejak dulu, ulama NU selalu menghadirkan kesejukan dan cahaya penerang di tengah-tengah umat. Demikian pula dengan pesantren NU yang ada, telah berkontribusi penting membangun akidah dan karakter unggul,” imbuh Prof Gunarto. (*)

BACA JUGA:

Bukan untuk Program MBG, Ternyata Efisiensi Anggaran itu Buat Danantara! Apa to, Sebenarnya?