promo

KKN UIN Walisongo Pasarkan Produk UMKM di Komunitas Fest Kendal

SUARAMUDA – Kerja Kuliah Nyata (KKN) ke 18 (Posko 116) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang pamerkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Lebosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Pameran itu digelar di stand Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BPKRMI) dalam acara Komunitas Festival; Kejuaraan Antar Kampung (Tarkam) dan Festival Olahraga Pelajar (FOP) oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dan Pemkab Kendal, bertempat di Stadion Utama Kebondalem Kendal pada Minggu (14/7/2024).

Ketua DPD BPKRMI Kabupaten Kendal, Nanang Husni Faruk menyampaikan tentang organisasi yang dipimpinnya. Dijelaskan bahwa DPD BPKRMI merupakan lembaga otonom dari organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang mewadahi para pemuda masjid organisasi termasuk gerakan berdakwah, membudayakan dan mengembangkan potensi pemuda masjid atau mushallah supaya bertaqwa kepada Allah (SWT).

“Komunitas Fest sengaja diadakan untuk memperkenalkan komunitas/organisasi di Kendal. Ada beberapa dari mereka yang mempunyai kreativitas yang bisa ditampilkan guna mewarnai acara,” ujar Nanang.

Promo

Menurutnya, banyak manfaat yang dihasilkan dari Komunitas Fest, termasuk berkolaborasi membangun Kendal dan menyukseskan program pemerintah di bidang kepemudaan.

Harapnya, acara ini diberi tindak lanjut oleh pemerintah untuk memberikan skill komunitas serta memperluas pemasaran produk UMKM sehingga pelaku UMKM merasa dimudahkan.

“DPD BKPRMI pamerkan batu akik, logo Nahdlatul Ulama (NU), busana muslim, barang antik dan produk UMKM. Yang punya barang bisa dikenalkan, sementara pelaku usaha bisa dikenalkan produknya kepada pemuda dan masyarakat,”jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) KKN MIT 18 Posko 116 Desa Lebosari UIN Walisongo, Dimas Awwaludin mengatakan Desa Lebosari memiliki ragam jenis UMKM yang berpotensi menarik penjualan.

Promo

Pemasaran di acara Komunitas Fest diadakan oleh pemerintah Kabupaten Kendal merupakan salah satu upaya metode marketing guna mengenalkan produk dari daerah setempat.

“Kita memamerkan dua produk UMKM Desa Lebosari, yakni kripik tempe Hanifa dan kripik singkong Iril Family,” ungkap Dimas.

Lebih lanjut, Dimas juga menyampaikan KKN MIT 18 Posko 116 Desa Lebosari UIN Walisongo Semarang akan mengadakan program workshop tips dan trik marketing digital kepada pelaku UMKM Desa Lebosari, Kangkung supaya produk penjualan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

“Sertifikasi halal umumnya sudah dilakukan oleh pelaku UMKM Lebosari. Oleh karena itu, kita adakan workshop marketing produk guna meningkatkan penjualan,” pungkasnya. (Nfk/ SA)

Pewarta: Septy Aisah

 

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo