
SUARAMUDA – Korea Selatan sedang mengalami penurunan populasi yang signifikan. Pada 2023, angka kelahiran di Korea Selatan tercatat hanya 0,72. Ini merupakan rekor terburuk sepanjang sejarah Negeri Ginseng itu, “tulis detikhealth (27/6/2024).
Anjloknya angka kelahiran di Korea Selatan dipicu oleh beragam faktor. Salah satu yang paling utama adalah tingginya biaya pendidikan dan perumahan di negara tersebut. Hal ini membuat banyak pasangan mempertimbangkan untuk menikah dan memiliki anak.
Menyikapi hal itu, Korea Selatan akhirnya memutar otak untuk mengatasi krisis populasi yang tengah melanda negaranya.
Pemerintah Seoul akhirnya mengeluarkan kebijakan baru, yaitu membayar warga yang mulai berpacaran sebesar 1 juta won atau sekitar Rp 11 juta.
Lebih heboh lagi, pasangan tersebut juga akan mendapatkan tambahan 2 juta Won atau sekitar Rp 23 juta jika melakukan ‘sang-gyeon-rye’, yakni semacam pertemuan keluarga sebelum pernikahan.
Lalu, jika pasangan itu menikah mereka pun akan mendapat bonus tambahan sebesar 20 juta won, atau setara Rp 236 juta.
Nah, selain uang tunai, pemerintah distrik di Korea Selatan juga akan memberikan dukungan tambahan untuk perumahan hingga lima tahun. Wah, wah, wahhh,, , sampai segitunya ya, Korea Selatan. Bagaimana dengan kamu yang ada di Indonesia? (Dik)