promo

Merajut Harapan di Ujung Kulon: Cerita dari Kampung Paniis

Foto kegiatan pengabdian masyarakat oleh Gerakan Harapan Indonesia (Gerhan) Batch 5 di Kampung Paniis Ujung Kulon

SUARAMUDA, UJUNG KULON — Kampung Paniis bukanlah destinasi yang dipilih secara sembarang.

Melalui survei mendalam, daerah ini menjadi prioritas pengabdian Gerakan Harapan Indonesia (Gerhan) Batch 5 karena berbagai pertimbangan, mulai dari akses kesehatan yang terbatas hingga infrastruktur yang masih perlu pengembangan.

Lebih dari sekadar program pengabdian, kehadiran tim Gerhan membawa kehangatan tersendiri bagi warga Paniis.

Promo

Salah satu warga setempat, Wahyu, merasa sangat senang ketika ada tamu dari luar atau mahasiswa yang sedang mengabdi di daerah Paniis ini.

Foto kegiatan pengabdian masyarakat oleh Gerakan Harapan Indonesia (Gerhan) Batch 5 di Kampung Paniis Ujung Kulon

“Karena daerah ini jadi ramai. Ketika kalian pulang, daerah ini jadi sepi kembali, ” ucapnya.

Tersimpan kisah yang lebih dalam tentang ketangguhan masyarakat Paniis. Musyaffa Ali Syawaludin, Ketua Pelaksana Gerhan Batch 5, berbagi cerita tentang perbincangannya dengan Jumrah mengenai hikmah di balik tsunami 2018 lalu.

Meski bencana tersebut meninggalkan luka yang mendalam, ia melihat bagaimana peristiwa tersebut justru membuka pintu solidaritas yang lebih besar.

Renaldi Ramadhani, Koordinator Logistik, membagikan pengalaman manisnya berinteraksi dengan anak-anak setempat.

Promo

“Mereka seneng banget, happy banget dengan kedatangan kita ke lingkungan mereka,” ceritanya.

Bahkan saat tim Gerhan hendak pulang, anak-anak bertanya dengan polos, “Kesini lagi kapan?”

Program pengabdian ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang belajar dari kearifan lokal dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi tantangan hidup.

Melalui Gerhan batch 5, terjalin ikatan yang lebih dari sekadar hubungan pemberi dan penerima bantuan–sebuah persaudaraan yang dibangun atas dasar kepedulian dan kemanusiaan.

Tujuh hari di Kampung Paniis mengajarkan bahwa pengabdian bukan sekadar tentang memberi, tetapi juga tentang belajar dan menghargai.

Promo

Kini, ketika tim Gerhan telah kembali, mereka membawa pulang lebih dari sekadar kenangan – mereka membawa pelajaran berharga tentang keteguhan, harapan, dan kekuatan sebuah komunitas dalam menghadapi tantangan hidup. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo