![Mantab! Sepanjang 2023, Nilai Investasi di Jateng Tembus Rp88,4 Triliun](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/01/32113c64547779b6aedcb904ae6decc7.jpg)
Jakarta, SUARAMUDA –
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri peringatan puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Istana Olahraga Gelora Bung Karno (Istora) Senayan, Jakarta, Rabu,5/2/2025.
Acara yang berlangsung khidmat ini mengangkat tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”, menegaskan peran strategis NU dalam membangun bangsa.
Acara diawali dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dinyanyikan serempak oleh seluruh peserta dengan penuh semangat nasionalisme. Suasana semakin syahdu ketika paduan suara dari SMK Ma’arif Depok mempersembahkan lagu Yaa Lal Wathan, membangkitkan semangat keislaman dan kebangsaan. Selain itu, lagu Satu Abad Nahdlatul Ulama yang dibawakan oleh Orchestra Alma NU semakin menambah nuansa sakral dalam perayaan ini.
Setelah itu, ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan dengan penuh penghayatan, memberikan sentuhan religius yang mendalam. Acara pun berlanjut dengan momen penting, yaitu penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Gizi Nasional (BGN). Nota kesepahaman ini menjadi bukti nyata komitmen NU dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah.
Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, dalam sambutannya menegaskan bahwa NU siap berkontribusi dalam program nasional ini.
“Kami telah membentuk tim akselerasi untuk mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis dan telah mulai bekerja bersama BGN. Insyaallah, NU akan terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” ungkapnya.
Presiden Prabowo Apresiasi NU dan Resmi Membuka Munas Alim Ulama
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Harlah Ke-102 NU dan menegaskan bahwa NU memiliki jasa besar dalam sejarah bangsa Indonesia.
“Atas nama pribadi dan pemerintah Republik Indonesia, saya ucapkan selamat kepada NU. NU memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan, dan hingga kini tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI,” ujar Prabowo.
Di hadapan ribuan warga NU yang hadir, Presiden Prabowo juga secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar NU Tahun 2025 yang akan berlangsung pada 5–7 Februari 2025.
Prabowo mengungkapkan rasa hormat dan kebahagiaannya dapat hadir di tengah keluarga besar NU. Ia bahkan mengaku merasakan ketenangan dan semangat baru saat memasuki aula peringatan.
“Sepertinya setelah hadir di sini, saya tambah berani dan semakin bertekad untuk tidak mengecewakan amanah yang diberikan kepada saya dan saudara Gibran Rakabuming Raka,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Kedekatan Prabowo dengan Ulama dan Peran NU dalam Sejarah Bangsa
Dalam kesempatan ini, Prabowo juga mengenang kedekatannya dengan ulama yang telah terjalin sejak lama, bahkan sejak ia masih menjadi prajurit.
“Seorang prajurit sejak muda harus menghadapi bahaya, bahkan maut. Dan biasanya, saat menghadapi maut, yang dicari adalah kiai. Jadi sejak muda, saya memang mencari kiai,” tutur Prabowo yang disambut tawa hangat para hadirin.
Ia juga menegaskan bahwa NU memainkan peran besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, terutama dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
“Meski proklamasi kemerdekaan dideklarasikan di Jakarta, ujian sebenarnya terjadi di Surabaya dan Jawa Timur, tempat para ulama dan santri berjuang mempertahankan NKRI,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti peran NU dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa keberhasilan sebuah negara harus diusahakan dengan kerja keras, persatuan, dan moderasi.
“NU, bersama Muhammadiyah dan organisasi Islam lainnya, telah menjadi pilar penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan beragama di Indonesia, dengan moderasi dan sikap saling menghormati,” tambahnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden Ke-13 RI Ma’ruf Amin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Para Menteri Kabinet Merah Putih, Rais Aam PBNU KH. Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf, Para duta besar negara sahabat serta ribuan anggota Lembaga dan Badan Otonom NU.