![Paradoks Pendidikan yang Membebaskan](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/01/IMG_20250129_074124.jpg)
Oleh: Segi Harimbia Nikta*)
SUARAMUDA, SEMARANG – Keuangan publik merupakan elemen kunci dalam pembangunan nasional mencakup pengelolaan sumber daya keuangan yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan kebijakan keuangan publik masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu langkah strategis untuk mengatasi tantangan ini adalah melalui evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan keuangan publik.
Evaluasi ini tidak hanya terbatas pada anggaran pemerintah tetapi juga melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memainkan peran penting sebagai pelaksana kebijakan publik.
BUMN seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dapat menjadi contoh penting bagaimana evaluasi keuangan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Sebagai produsen semen terbesar di Indonesia PT Semen Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung proyek infrastruktur nasional maupun lokal.
Pengelolaan keuangan yang efektif di perusahaan ini memungkinkan mereka untuk menyuplai kebutuhan material konstruksi dengan harga yang kompetitif, mendukung keberlanjutan proyek infrastruktur di daerah terpencil, serta memastikan pengelolaan anggaran proyek berjalan sesuai dengan prinsip transparansi.
Namun salah satu tantangannya adalah pengelolaan subsidi dan pengawasan distribusi produk. Pemerintah sering mengalokasikan dana untuk mendukung proyek infrastruktur melalui kontrak dengan BUMN seperti PT Semen Indonesia.
Tantangan muncul ketika dana tersebut tidak dikelola secara efisien sehingga menimbulkan keterlambatan proyek atau biaya tambahan yang tidak perlu.
Dalam beberapa kasus distribusi material juga menghadapi kendala logistik yang berdampak pada peningkatan biaya pembangunan.
Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap efisiensi keuangan perusahaan dalam mendukung kebijakan publik.
Evaluasi juga harus mencakup aspek keberlanjutan. PT Semen Indonesia telah mengambil langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi melalui inisiatif energi terbarukan seperti penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi.
Selain mengurangi biaya operasional langkah ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Evaluasi atas keberhasilan inisiatif ini dapat menjadi acuan untuk mengidentifikasi area lain yang memerlukan peningkatan baik dalam hal efisiensi biaya maupun keberlanjutan lingkungan.
Selain PT Semen Indonesia, PT Garam (Persero) di Madura juga merupakan contoh BUMN yang memiliki potensi besar dalam mendukung pengelolaan keuangan publik yang lebih baik.
Sebagai produsen garam nasional PT Garam berperan penting dalam mengurangi ketergantungan impor garam.
Tantangan utama yang dihadapi adalah memastikan penggunaan anggaran negara untuk pengembangan lahan garam produktif berjalan efisien dan sesuai target.
Evaluasi kinerja keuangan PT Garam termasuk alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan teknologi produksi menjadi langkah penting untuk meningkatkan kapasitas produksi domestik dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Namun transparansi dalam pengelolaan anggaran di PT Garam masih perlu ditingkatkan. Sebagai contoh alokasi dana untuk revitalisasi lahan garam sering menghadapi kritik terkait kurangnya pengawasan dan hasil yang tidak optimal.
Dalam konteks ini evaluasi keuangan tidak hanya membantu mengidentifikasi kelemahan dalam perencanaan dan pelaksanaan tetapi juga memberikan solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah menerapkan teknologi digital dalam pengelolaan anggaran dan pelaporan keuangan yang memungkinkan pemerintah dan masyarakat memantau penggunaan dana secara real-time.
Lebih jauh lagi evaluasi keuangan publik juga harus mempertimbangkan dampak sosial dari pengelolaan BUMN di Jawa Timur.
PT Semen Indonesia telah meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung pembangunan masyarakat lokal seperti pelatihan keterampilan kerja dan pemberdayaan ekonomi.
Sementara itu PT Garam juga menjalankan program untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam melalui penyediaan alat produksi yang lebih modern.
Evaluasi terhadap efektivitas program ini penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.
Dalam skala yang lebih besar evaluasi keuangan publik yang melibatkan BUMN harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak independen.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan BUMN tidak hanya berorientasi pada keuntungan perusahaan tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Selain itu evaluasi ini dapat memberikan data yang kredibel untuk menyusun strategi perbaikan ke depan.
Kesimpulannya evaluasi keuangan publik adalah langkah strategis yang krusial untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran negara. BUMN seperti PT Semen Indonesia dan PT Garam di Jawa Timur menunjukkan bagaimana evaluasi dapat membantu mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam mendukung kebijakan publik.
Dengan pendekatan yang transparan, berkelanjutan, dan berbasis data evaluasi keuangan publik dapat menjadi fondasi bagi pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
*) Penulis: Segi Harimbia Nikta, mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
**) Isi dan pesan bukan mewakili pandangan redaksi suaramuda.net
***) Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis