SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa lagi-lagi tampil pede! Ia bilang ekonomi Indonesia siap “ngegas” dan tembus pertumbuhan 6% di paruh kedua tahun 2026.
Setelah bertahun-tahun stuck di angka 5%, Purbaya yakin 2026 bakal jadi tahun di mana ekonomi RI akhirnya “naik level”.
“Saya pikir, semester dua 2026 kita bisa ke 6% atau bahkan lebih,” kata Purbaya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (13/10/2025).
Meski begitu, ia jujur bahwa kuartal III 2025 masih bakal agak melambat dibanding sebelumnya yang sempat tumbuh 5,12%. Tapi, optimisme tetap menyala — karena di kuartal IV 2025, ekonomi diprediksi mulai rebound ke 5,5%.
Duit Nganggur Mulai Bergerak
Kuncinya? Pemerintah mulai “menghidupkan” duit nganggur!
Sejak 12 September 2025, Kemenkeu mulai menempatkan Rp 200 triliun dari APBN ke bank-bank pelat merah (Himbara). Sebelumnya, duit itu cuma “tidur nyenyak” di Bank Indonesia.
Dengan langkah ini, likuiditas ekonomi jadi lebih longgar. Bank bisa lebih gampang kasih kredit, dan roda ekonomi bisa muter lebih kencang. “Kalau uang primer (M0) tumbuh, efeknya bakal besar banget buat ekonomi,” jelas Purbaya.
Dua Mesin Penggerak Ekonomi
Menurut Purbaya, cara baru mengelola APBN ini kayak nyalain dua mesin sekaligus:
Mesin pemerintah — lewat belanja negara.
Mesin swasta — lewat konsumsi dan investasi.
Ia juga bakal lebih ketat memantau penyerapan anggaran di tiap kementerian dan lembaga. Kalau ada dana yang mandek, langsung dialihkan ke program yang lebih urgent.
Belajar dari Kuartal Suram
Purbaya mengakui kuartal III 2025 sempat goyah gara-gara gejolak sosial dan demo besar-besaran. Tapi ia optimis, keadaan bakal cepat pulih.
“Triwulan ketiga memang sempat turun karena demo kemarin. Tapi triwulan keempat bakal naik ke 5,5%,” ujarnya mantap.
Kalau semua berjalan mulus — dari stimulus pemerintah, kolaborasi BUMN, sampai dukungan swasta — bukan mustahil 2026 bakal jadi tahun di mana ekonomi Indonesia “ngebut tanpa rem.” (Red)