76 Tahun China: Dari Negara Tertinggal Jadi Raksasa Dunia

Bendera negara China/ pinterest

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — China baru aja ngerayain ulang tahunnya yang ke-76 pada Rabu (1/10/2025). Usianya udah bukan anak kemarin sore, dan perjalanan Negeri Tirai Bambu ini bener-bener luar biasa.

Bayangin aja, dari negara yang dulu tertutup dan miskin, sekarang jadi pemain utama di panggung dunia.

Ulang tahun ini bukan cuma sekadar seremoni. Tiap 1 Oktober, China masuk ke momen Golden Week alias Pekan Emas — seminggu penuh libur nasional yang bikin jutaan warganya mudik, liburan, dan belanja besar-besaran. Jadi bukan cuma euforianya yang terasa, tapi juga efek ekonominya yang luar biasa.

Tapi di balik gegap gempita itu, usia ke-76 ini jadi simbol betapa kuat dan solidnya posisi China di dunia. Dari ekonomi, teknologi, sampai geopolitik — pengaruh China udah nyebar ke mana-mana, termasuk ke Indonesia.

1. China, Raja Baru Perdagangan Dunia

Perjalanan China jadi raja dagang dunia terbilang cepat banget. Sejak gabung ke World Trade Organization (WTO) tahun 2001, ekonomi mereka langsung melesat.

Dulu, hampir semua negara lebih banyak dagang sama Amerika Serikat. Sekarang? Sekitar 70% negara di dunia justru lebih banyak bertransaksi sama China.

Riset Lowy Institute tahun 2023 nunjukin 145 dari 205 negara punya nilai perdagangan lebih besar dengan Beijing ketimbang Washington. Bahkan, 112 negara dagangnya dua kali lipat lebih banyak dengan China!

Awalnya, dominasi itu dibangun dari tenaga kerja murah dan ledakan ekspor. Tapi sekarang, meski pertumbuhannya nggak segila dulu, kualitas ekonomi China makin matang dan cengkeramannya makin kuat.

2. Mobil Listrik: Dari BYD ke Dunia

Kalau ngomongin mobil listrik (EV), nggak bisa lepas dari China. Negeri ini bukan cuma produsen, tapi juga pasar EV terbesar di dunia. Nama BYD kini udah sejajar — bahkan mengalahkan — Tesla!

Bayangin, di kuartal IV-2023 aja, BYD berhasil jual lebih dari 526 ribu unit, ngalahin Tesla yang “cuma” 484 ribu unit. Tren itu terus berlanjut sampai 2025, dengan BYD makin tak terbendung.

Secara global, pangsa pasar EV China udah tembus 60%, dan ekspansi mereka udah sampai ke Eropa dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jadi nggak heran kalau jalan raya di masa depan bakal dipenuhi mobil-mobil buatan China.

3. Raksasa Teknologi: Dari TikTok Sampai 5G

China juga punya taring di dunia teknologi. Nama-nama kayak Huawei, Alibaba, Tencent, dan ByteDance (pemilik TikTok) udah jadi ikon global. Dari jaringan 5G sampai AI (kecerdasan buatan), dari e-commerce sampai sistem pembayaran digital, semuanya digarap serius oleh China.

Teknologi made in China sekarang nggak lagi dipandang sebelah mata. Huawei misalnya, jadi pemain utama dalam pembangunan infrastruktur 5G di berbagai negara. Sementara Alipay dan WeChat Pay udah nembus pasar internasional dan mengubah cara orang bertransaksi.

Cengkeraman China di Indonesia: Makin Erat, Makin Dalam

Kalau ngomong pengaruh China, Indonesia nggak bisa lepas. Hubungan dagang, investasi, bahkan utang antara dua negara ini makin nempel dari tahun ke tahun.

1. Dagang Makin Kental

Dari tahun 2000 ke 2024, nilai perdagangan RI-China melonjak hampir 1.900% — dari US$7,4 miliar jadi US$148 miliar!

Sejak perjanjian ACFTA jalan, China langsung geser Jepang sebagai mitra dagang utama Indonesia.

Data BPS 2025 nunjukin ekspor Indonesia ke China nyentuh US$35,9 miliar, sementara impor dari sana mencapai US$47,9 miliar. Jadi, bisa dibilang, hampir semua sektor ekonomi Indonesia punya jejak China di dalamnya.

2. Investasi yang Merajalela

Investasi China di Indonesia juga makin deras, apalagi sejak ada program Belt and Road Initiative (BRI) dari Presiden Xi Jinping. Tahun 2013, investasi China baru di angka US$297 juta. Tapi di 2024, nilainya meledak sampai US$8,2 miliar dengan hampir 10 ribu proyek!

Kini, China jadi investor terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura. Dan tren ini belum kelihatan bakal melambat.

3. Utang yang Terus Tumbuh

Kerja sama ekonomi ini juga diikuti dengan meningkatnya pinjaman. Kalau tahun 2010 utang Indonesia ke China cuma US$2,49 miliar, kini per Juni 2025 udah naik hampir sembilan kali lipat jadi US$21,05 miliar!

Posisi Jepang dan Belanda sebagai pemberi pinjaman besar makin merosot, sementara China terus naik daun, barengan dengan Singapura dan Hong Kong.

Penutup: Dari Merangkak ke Mengguncang Dunia

Dari negara yang dulu cuma penonton, China kini jadi pemain utama di hampir semua sektor: dagang, teknologi, energi, sampai otomotif. Dalam 76 tahun, mereka berhasil ngebangun kekuatan yang bikin dunia nggak bisa lepas dari pengaruhnya.

Dan kalau tren ini berlanjut, mungkin di ulang tahun ke-100 nanti, China bukan cuma “raksasa dunia” — tapi bisa aja jadi pusatnya dunia. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like