promo

Khutbah Jum’at: Sya’ban sebagai Jembatan Spiritual Menuju Ramadhan yang Penuh Ampunan

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


Segala puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmatnya yang senantiasa diberikan kepada kepada hamba hambanya.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Sumber keteladanan, manusia yang paling mulia di muka bumi ini. Yang kami muliakan imam dan khatib masjid serta seluruh jamaah Jumat.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT, pada kesempatan yang mulia ini, saya ingin mengingatkan kita semua tentang  fadhilah dan pentingnya bulan Sya’ban, yang berada di tengah-tengah dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.

Sya’ban adalah bulan yang sering terlupakan oleh sebagian umat Islam, padahal bulan ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Satu peristiwa penting yang mesti diingat dari bulan Sya’ban adalah terjadinya peristiwa perpindahan kiblat  dari Baitul Maqdis ke Kakbah.

Selanjutnya dalam surat Al Baqarah ayat 148 Allah SWT berfirman:

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya, “Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada kiblat yang lebih utama dari yang lain, karena yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah dan berbuat kebaikan kepada sesama.  

Oleh karena itu, kita diajarkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan semangat itu, bulan Sya’ban seharusnya diisi dengan ibadah yang penuh ketekunan, sebagai persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan.

Terlebih lagi Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i menyebutkan bahwa pada bulan Sya’ban, amal-amal kita diangkat kepada Allah SWT.

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya, “Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.”

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Sya’ban bagi umat Islam, terutama dalam meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal shaleh.

Selanjutnya Sya’ban adalah bulan pembersihan jiwa, membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin telah kita lakukan sepanjang tahun.  

Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT dan dengan sesama. Oleh karena itu, Sya’ban adalah kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri, mempersiapkan hati, dan memperbaiki amalan kita agar lebih siap menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Jamaah sekalian, Rasulullah menjadi contoh teladan bagaimana menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan penuh semangat. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana termaktub dalam Shahih Bukhari dan Muslim:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Artinya, “Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban.”

Ditambah lagi Dalam riwayat Abu Daud dijelaskan secara spesifik bahwa Rasulullah SAW suka berpuasa di bulan Sya’ban.

كَانَ أَحَبَّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَانُ

Artinya: “Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa adalah bulan Sya’ban.”

Oleh karenanya kaum muslimin yang dimuliakan Allah, Dalam bulan ini mari kita memperbanyak amalan seperti puasa sunnah, shalat sunnah, dan membaca Al-Qur’an, yang akan memperkuat ketakwaan kita serta mempersiapkan hati kita untuk menyambut Ramadhan dengan penuh kesiapan.

Seperti yang kita ketahui, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kesempatan untuk meraih ampunan dan rahmat Allah, namun untuk itu kita perlu mempersiapkan hati dan jiwa kita dengan sebaik-baiknya.

Selain itu para ulama juga menjelaskan tentang keutamaan bulan Sya’ban, di antaranya:

وَقَالَ الْعَلَّامَةُ ابْنُ نُجَيْمٍ الْحَنَفِيُّ فِي الْبَحْرِ الرَّائِقِ وَمِنْ الْمَنْدُوبَاتِ: إِحْيَاءُ لَيَالِي الْعَشْرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَلَيْلَتَيْ الْعِيدَيْنِ، وَلَيَالِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya, “Allamah Ibnu Najim al-Hanafi menjelaskan dalam “Al-Bahrur Ra’iq”, bahwa di antara perkara  sunnah yaitu menghidupkan malam-malam 10 Ramadhan, dua malam Idul Fitri, malam 10 Dzulhijjah, dan malam Nisfu Sya’ban.”

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Allah SWT. Bulan Sya’ban adalah bulan yang penuh rahmat, di mana kita dapat memperbaiki diri, menyucikan hati, dan memperbanyak amal ibadah.

Semoga dengan persiapan yang matang di bulan Sya’ban, kita dapat menyambut Ramadhan dengan penuh kesungguhan dan mendapatkan keberkahan yang luar biasa.

Sebagai penutup khutbah ini, khatib berpesan kembali, mari kita manfaatkan bulan Sya’ban ini untuk memperbanyak puasa sunnah, berdzikir, dan memperbanyak amal saleh lainnya.

Serta terus memperbaiki akhlak dan adan kita terhadap sesama, agar kita benar-benar bisa merasakan kemuliaan Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh semangat. Amin ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ وَالمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللّٰهِ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ اْلقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Azmi Abubakar, Penyuluh Agama Islam Asal Aceh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo