![Satkorcab Banser Kendal di Deklarasi Damai Polda Jateng: “Ora Grusa-Grusu, Tertib dan Terukur”](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-13-at-10.41.09.jpeg)
Kendal, SUARAMUDA – Haul ke-9 Almaghfurlahuma KH M Wildan Abdulchamid (Kiai Wildan) dan KH Abdulchamid (Mbah Hamid) yang digelar di Pondok Pesantren Raudlatul Mutaallimin, Kendal, akan berlangsung hari ini. Senin, 3/2/2025.
Ribuan jamaah dan masyarakat Kendal diprediksi akan menghadiri acara Haul ini, seperti halnya tahun kemarin.
Acara ini menjadi momen istimewa untuk mengenang jasa dan perjuangan kedua ulama besar dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam.
Puncak haul akan diawali dengan tahlil bersama bada Ashar di maqbaroh Grabag, yang terbuka untuk masyarakat umum. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pengajian akbar pada malam harinya pukul 18.30 WIB di halaman pondok.
Haul tahun ini mengusung tema “Mengenang Kiai, Merawat Tradisi” sebagai refleksi atas warisan ilmu dan kebijaksanaan yang telah ditanamkan oleh para kiai.
Sejumlah ulama besar dijadwalkan hadir sebagai pembicara, antara lain Dr (HC) KH A Mustofa Bisri, Prof Dr KH Said Aqil Siradj, dan Dr KH Abdul Ghofur Maemun. Kehadiran mereka diharapkan memberikan pencerahan sekaligus menambah keberkahan dalam acara haul ini.
Kiai Wildan: Ulama Sederhana, Berilmu, dan Istiqomah dalam Dakwah
KHM Wildan Abdulchamid adalah sosok ulama yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan dan keagamaan, khususnya di Jawa Tengah.
Beliau pernah menjabat sebagai Mustasyar PWNU Jawa Tengah serta Ketua MUI Jawa Tengah, yang kiprahnya banyak memberikan manfaat bagi umat. Selain aktif berdakwah di berbagai pengajian, beliau juga berkontribusi dalam dunia akademik, termasuk di IAIN Walisongo Semarang (kini UIN Walisongo) dan Institut Islam Walisembilan.
Salah satu karya monumental beliau adalah terjemah Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang diberi judul La-aliul Asani bitarjamati Lujainiddani.
Kitab ini menjadi rujukan bagi banyak santri dan masyarakat dalam mengenal lebih dekat perjalanan spiritual wali qutub tersebut.
Haul ini bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi juga bertujuan untuk menginspirasi para santri dan masyarakat agar tetap melanjutkan perjuangan Kiai Wildan dalam menyebarkan ilmu serta menjaga tradisi keagamaan.
Penerus Perjuangan Kiai Wildan
Setelah wafatnya KH M Wildan Abdulchamid, estafet perjuangan beliau diteruskan oleh putra bungsunya, Kiai Mohammad Farid Fad (Gus Farid), yang kini menjabat sebagai Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah.
Gus Farid juga aktif dalam menulis kitab, salah satunya “Tashilul Hushul fi Syarhi Waraqatil Ushul” yang akan diluncurkan pada haul ini. Kitab ini telah mendapatkan apresiasi dari ulama internasional, termasuk Syaikh Abdul Aziz Shihawi dan Syaikh Yusri Rusydi Jabir dari Al-Azhar, Mesir.
Selain pengajian dan tahlil, haul ke-9 ini juga akan dimeriahkan dengan bazar produk-produk Unit Usaha Pondok Pesantren Raudlatul Mutaallimin. Bazar ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi pesantren sekaligus mendorong ekosistem usaha berbasis halal di lingkungan santri.
Bagi masyarakat Kendal, khususnya warga Nahdliyin, haul ini menjadi momen istimewa yang selalu dinantikan setiap tahunnya.