![Ziarah dan Napak Tilas, PCINU Pakistan: Kenalkan Dinasti Nawab Abbasi hingga Kota Sufi Multan Pakistan](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250213_122321.jpg)
SUARAMUDA, MOSKOW – Indonesia-Rusia telah merayakan hubungan diplomatiknya yang ke-75 pada 3 Februarin 2025 lalu. Amy Maulana, expert hubungan Indonesia-Rusia, ANO Center Mediastrategi-Rusia, mencatat capaian kesuksesan hubungan dua negara selama tahun 2024.
Dalam catatannya, Amy Maulana menyebut bahwa bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS bersama Rusia dan negara-negara BRICS lainnya, merupakan capaian positif di awal 2025.
Ia juga mencatat, hubungan Indonesia-Rusia sejatinya telah ditandai dengan adanya berberapa proyek strategis yang sedang dikerjakan kedua negara.
Sebagai contoh, misalnya, saat ini juga sedang berlangsung proyek investasi terkait pembangunan kilang minyak di Jawa Timur, yang tentunya melibatkan perusahaan Rusia, PJSC NK Rosneft.
Di bidang energi terbarukan, perusahaan Rusia (Rasatom) saat ini juga sedang menawarkan program keahliannya dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia.
Tak ayal, belakangan ini Indonesia sedang berwacana mengembangkan proyek PLTN pertamanya, untuk penggunaan di bidang medis, pertanian, dan industri.
Di bidang ekonomi dan bisnis, kedua negara juga sedang merancang perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/ EAEU).
Rusia menjadi salah satu anggota Uni Ekonomi Eurasia, yang mengurusi pembentukan zona perdagangan bebas. Diharapkan proposal Indonesia tahun 2025 dapat diterima.
Bidang Pariwisata
Hubungan Indonesia-Rusia nampak makin “mesra”, yang ditandai dengan dibukanya penerbangan langsung rute reguler Moskwa-Denpasar yang dioperasikan PJSC ”Aeroflot” pada September 2024.
Penerbangan ini meningkatkan pariwisata serta mendorong investasi di bidang pariwisata kedua negara.
Buktinya, banyak rumah huni berkonsep resort di Indonesia yang sangat diminati wisatawan Rusia. Bahkan tahun lalu, sekitar 150.000 warga Rusia berlibur di Bali.
Rusia juga mengharapkan peningkatan jumlah arus wisatawan Indonesia.
Untuk mendukung tujuan ini, mereka telah diberikan kemudahan dalam memperoleh visa elektronik melalui prosedur yang telah disederhanakan sejak 2023.
Di Bidang Pendidikan?
Pemerintah Rusia setiap tahun menyediakan 250 beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi di Rusia.
Dalam rangka turut serta mengembangkan sektor pendidikan dan penguasaan bahasa, Universitas Pendidikan Rusia dari Yekaterinburg dan Krasnoyarsk juga telah mendirikan Pusat Studi Bahasa Rusia Indonesia.
Berkisar 2023-2024, ada dua perguruan tinggi yang telah bermitra dengan dua perguruan tinggi itu. Kedua perguruan tinggi di Indonesia itu adalah Universitas Krisnadwipayana Jakartan dan Akademi Bisnis ”Runata” Denpasar, Bali.
Saat ini, tercatat lebih dari 700 pelajar Indonesia sedang menempuh pendidikan di Rusia.
Dalam catatannya, Amy Maulana berpandangan bahwa tak sedikit generasi muda Indonesia yang berminat belajar di Rusia.
Mereka tertarik pada aspek sejarah, budaya, serta memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengenal adat istiadat dan tradisi yang menjadi kekayaaan Rusia. (Red)
Penulis: Vadim Gorodjkin