SUARAMUDA, JAKARTA – Pada perhelatan di IDE Katadata 2025, manajemen PT Unilever Indonesia Tbk mengisahkan kesuksesan pemanfaatan data bagi perjalanan bisnis perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) ini di Indonesia.
Adalah Sekretaris Korporasi Unilever Padwestiana Kristanti yang mengemukakan hal itu di Jakarta, Selasa 19 Februari lalu.
Perempuan yang karib disapa Esti itu mengatakan bahwa data yang paling penting dan paling relevan bagi perusahaannya adalah data perilaku konsumen.
“Unilever, melalui data itu fokus pada dua hal, “imbuh Esti.
‘Pertama, fokus pada data kebutuhan konsumen. Kedua, fokus pada data tentang tren macam apa yang sedang ada di pasar”
Secara detail, papar Esti, Unilever masih terkait pengelolaan data, melakukan penerapan metode-metode untuk dapat membaca tren maupun perilaku pasar.
“Metode itu berwujud survei eksternal dari data-data riset pasar, “katanya.
Ia juga mengatakan, hal terpenting bagi Unilever adalah dengan selalu melakukan social listening.
“Maksudnya, pada social listening, pihak Unilever melakukan mendengarkan konsumen, “sebutnya.
Pasar dan konsumen
Agar pasar dan konsumen bisa terangkul kedua-duanya, lanjut Esti, Unilever melakukan pula focus group discussion atau FGD. Unilever pun melakukan market visit.
“Kami juga mekakukan talk to the community ke masyarakat,” ujar Esti.
Tugas yang tak kalah penting lagi oleh Unilever, di samping pengumpulan data, adalah menafsirkan data untuk menjadi bahan pengambilan keputusan dalam menentukan langkah-langkah bisnis.
Salah satu contoh konkret langkah-langkah itu adalah produk kecantikan Unilever, Vaseline Gluta-Hay Serum.
“Untuk Vaseline Gluta-Hay Serum, kami menyimak perilaku konsumen yang tengah gandrung dengan produk berbasis serum,” pungkas Padwestiana Kristanti. (Red/ Primus)