![Ziarah dan Napak Tilas, PCINU Pakistan: Kenalkan Dinasti Nawab Abbasi hingga Kota Sufi Multan Pakistan](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250213_122321.jpg)
SUARAMUDA, MOSKOW — Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh BRICS. Hal ini menjelaskan posisi Indonesia dalam menyikapi perkembangan geopolitik yang tengah berkembang.
Di mana, BRICS semakin berkembang, dan banyak negara menyatakan keinginan untuk bergabung.
Dalam posisinya sebagai anggota penuh BRICS diyakini dapat memainkan peran strategis di level internasional.
Hal itu disampaikan oleh Amy Maulana, expert hubungan Indonesia-Rusia Center Media Strategic.
Dia menyampaikan bahwa saat ini BRICS telah menyatukan negara-negara anggotanya 45 % penduduk dunia dengan potensi mengusai sebesar 30% ekonomi dunia.
Bila ditambah dengan Indonesia, tentunya angka di atas akan semakin besar.
Ia menambahkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar dunia, dengan jumlah penduduk 280 juta jiwa, dan memiliki posisi strategis di kawasan Asia Tenggara dan Dunia.
“Dengan menjadi anggota penuh BRICS, Indonesia tidak hanya akan mendapatkan keuntungan tapi juga akan memainkan peran yang lebih besar dalam politik global”, ungkapnya.
Ia menambahkan bawah bersama dengan BRICS Indonesia dapat memperluas akses pasar yang lebih luas, dan membangun berbagai bentuk relasi ekonomi dengan negara-negara BRICS, yang memiliki populasi yang besar, dengan tingkat konsumsi yang tinggi pula, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk ekspnasi pasar.
Komoditas Indonesia seperti kelapa sawit, kopi, dan hasil laut, hingga produk-produk manufaktur dan barang jadi, peluang Indonesia untuk menembus pasar negara-negara BRICS.
“Dengan Indonesia menjadi anggota penuh BRICS, Indonesia dapat memainkan peran di level internasional untuk menyampaikan aspirasi negara-negara berkembang yang selama ini tidak mendapatkan keadilan dalam tatanan sistem ekonomi yang dibaut oleh barat”, tambahnya.
Menurutnya, hal ini sangat sesuai dengan tujuan BRICS yaitu menghentikan dominasi barat dalam sistem ekonomi dunia, dan menciptakan sistem ekonomi yang adil dan terbuka. (Red)
Penulis: Vadim Ragijhkin