
SUARAMUDA, JAKARTA – Semarang, di mata CEO Maxy Academy Isaac Munandar adalah salah satu kota besar di Jawa yang memiliki kampus-kampus dengan mahasiswa yang punya potensi besar dan fokus di bidang kewirausahaan atau enterpreneurship.
CEO Maxy Academy Isaac Munandar berharap para mahasiswa di Semarang bisa mengambil peluang belajar untuk kemudian menjadi pewirausaha.
Untuk tujuan itu, kata Isaac, Maxy Academy sudah dan tengah bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes). “Kami bekerja sama dengan Unnes,” ucap Isaac.
Pun terkuak, lembaga edukasi teknologi Maxy Academy dan lembaga ekosistem TBN Indonesia sudah kolabs atawa kolaborasi dengan pihak Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Ciputat, Tangsel, Provinsi Banten sejak Oktober 2024.
“Kami ada ruangan khusus di Fakultas Sains dan Teknologi UIN,” ucap CEO Maxy Academy Isaac Munandar, Kamis (23/1/2025) seraya menambahkan bahwa kolabs ketiga pihak itu berlanjut hingga 5 tahun ke depan.
Kata Isaac, fokus pihaknya adalah untuk mahasiswa yang berani dan fokus mengembangkan diri menjadi wirausahawan atau enterpreuner.
“Kami dan TBN Indonesia mendampingi, melakukan mentoring, dan pendanaan,” ucap Isaac.
Bidang kewirausahaan yang menjadi perhatian Maxy Academy dan TBN Indonesia di UIN antara lain adalah yang berkait dengan pemanfaatan alam antara lain untuk pupuk tanah hingga pemanfaatan plastik daur ulang.
“Bidang kewirausahaan itu juga wajib menciptakan lapangan kerja baru, misalnya 1 perusahaan menciptakan 10 peluang kerja baru,” kata Isaac.
Pendampingan dan pendanaan
Isaac melanjutkan, mahasiswa UIN dari kolabs atau kolaborasi itu bisa mendapat ini yaitu pelatihan inkubasi selama 3 bulan.
Pendampingan akan berlanjut hingga 6 bulan sampai dengan 1 tahun bagi para mahasiswa itu.
“Kami membukakan pintu pasar bagi para mahasiswa peserta program,” ujar Isaac.
Tak cuma sampai di situ, program juga mendampingi peserta untuk mendapatkan status legal perusahaan pada bisnis wirausaha yang dijalankan dengan baik.
Pencapaian ini, terang Isaac, akan memberikan dampak baik bagi institusi UIN pula.
“Kewirausahaan ini menjadi portofolio bagus bagi universitas,” ucap Isaac Munandar.
Selanjutnya, Chairman TBN Indonesia Teddy Hartono, dalam kesempatan sama, menyebut bahwa rerata, pihaknya menggelontorkan dana pembiayaan investasi kewirausahaan di angka Rp 50 jutaan.
Oh iya, dalam kesempatan itu, Isaac Munandar dan Teddy Hartono hadir dalam seminar berjudul “Shaping Leaders, Ending Poverty” di depan sekitar 100-an mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.
Untuk diketahui, oembicara tunggal perhelatan seminar itu adalah Chairman TBN Alliance Melvyn Mak. Sedangkan TBN sendiri adalah kependekan dari Transformational Business Network. (Red)