SUARAMUDA, SEMARANG – Patut disyukuri, produksi padi di Provinsi Jawa Tengah mencapai 8.850.920 ton pada akhir 2024. Hasil produksi yang berasal dari panen seluas 1.554.931 hektare itu menyokong kebutuhan pangan nasional sebesar 16-17%.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Supriyanto mengatakan, di tengah tantangan pada sektor pertanian, Pemprov Jateng bertekad mendukung ketahanan pangan, sesuai “Asta Cita” Presiden RI Prabowo Subiyanto.
“Dalam pendampingan produksi padi di Jateng, kami maksimal mendorong petani mencukupi kebutuhan Jawa Tengah, dan berkontribusi terhadap kebutuhan nasional”.
“Rerata selama lima tahun terakhir berkontribusi nasional 16-17 persen. Produksi padi Jateng 8.850.920 ton, dari luas panen 1.554.931 hektare, sedangkan produktivitas mencapai 5,69 ton per hektare,”jelasnya.
Berdasarkan data Distanbun Jateng, sebanyak 32 kabupaten telah mendapat bantuan pompanisasi, di mana sejumlah 4.987 unit pompa telah dimanfaatkan petani. Pihaknya juga telah membantu RJIT di lima kabupaten, yakni Karanganyar, Rembang, Brebes, Semarang, dan Sukoharjo.
Dikatakan, bantuan sarana produksi pertanian yang telah dikucurkan antara lain berupa bantuan benih padi mencapai 6.392.475 kilogram, setara dengan luas 255.699 hektare.
Supriyanto menyebut, bantuan itu bersumber dari bantuan APBD maupun APBN. Adapula bantuan pupuk NPK bersubsidi, dengan total 640.510 ton untuk 32 kabupaten kota
“Kami bangga kepada petani, terima kasih atas kerja bareng yang didukung juga oleh TNI dan OPD lain, seperti BPS, Pusdataru, dan BMKG. Semoga kita tetap berkontribusi pada produksi pangan nasional,” pungkas Supriyanto. (Red)