Menanti Penegakan Hukum Kasus Sampah Ilegal di Kota Tangerang dan Bekasi

Ilustrasi praktik pengelolaan sampah/ sumber: pinterest

Oleh: Isna Zakiyatus Sholikhah *)

SUARAMUDA, SEMARANG — Kasus pengelolaan sampah ilegal di Kota Tangerang dan Kabupaten Bekasi yang akan segera disidangkan telah menjadi perhatian utama dalam perbincangan isu lingkungan di Indonesia.

Peristiwa ini tidak boleh dianggap sebagai pelanggaran hukum biasa semata, melainkan harus dilihat sebagai refleksi dari kegagalan sistemik yang lebih mendalam, utamanya dalam hal pengelolaan sampah, pengawasan peraturan, serta penerapan hukum di bidang lingkungan hidup yang sering kali diabaikan.

Ancaman Masa Depan

Pengelolaan sampah secara ilegal tidak hanya melanggar hukum yang berlaku, tetapi juga menimbulkan dampak serius yang merugikan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Sampah yang ditangani tanpa mengikuti standar yang ditetapkan memiliki potensi besar untuk mencemari elemen-elemen penting lingkungan, seperti tanah, air, dan udara.

Pada lokasi-lokasi yang teridentifikasi dalam kasus ini, kerusakan ekosistem yang terjadi bisa menjadi sangat signifikan, dengan risiko bersifat permanen. Pemulihan kondisi lingkungan di area itu pun dapat membutuhkan waktu puluhan tahun dan biaya yang tidak sedikit.

Dampak jangka panjang dari praktik semacam ini tidak kalah mengkhawatirkan. Gas metana yang dihasilkan dari penumpukan sampah menjadi salah satu kontributor utama percepatan pemanasan global, yang berimbas pada perubahan iklim.

Selain itu, pencemaran air tanah akibat pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab dapat merusak sumber air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Maka, ketika sumber air terkontaminasi, dampaknya tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat tetapi juga produktivitas ekonomi, karena air bersih sangat penting untuk berbagai sektor kehidupan.

Ilustrasi diambil dari pinterest

Dari sisi kesehatan, keberadaan tumpukan sampah ilegal meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular yang terkait dengan buruknya sanitasi. Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembuangan ilegal sering kali menjadi kelompok yang paling rentan.

Mereka tidak hanya menghadapi ancaman kesehatan fisik, tetapi juga tekanan ekonomi akibat meningkatnya biaya pengobatan dan berkurangnya kualitas hidup.

Dari sisi psikologis, masyarakat di area terdampak dapat mengalami stres berkepanjangan akibat lingkungan yang tercemar dan kurangnya jaminan perlindungan dari pemerintah.

Dengan berbagai dampak ini, pengelolaan sampah ilegal menjadi masalah serius yang harus segera ditangani secara komprehensif.

Langkah penegakan hukum yang tegas, diiringi dengan perbaikan sistem pengelolaan sampah secara berkelanjutan, merupakan kunci untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari kerugian yang lebih besar.

Mengapa Kasus Ini Menjadi Sangat Penting?

Sidang yang segera digelar ini menjadi ujian penting bagi kesungguhan Indonesia dalam menerapkan dan menegakkan hukum lingkungan hidup yang telah diatur dengan jelas dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

Salah satu perangkat hukum yang relevan adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang memberikan landasan hukum yang kuat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

Sayangnya, implementasi undang-undang ini sering kali terganjal oleh berbagai tantangan, mulai dari lemahnya pengawasan di tingkat operasional hingga kurangnya ketegasan dalam penegakan hukum terhadap pelanggar.

Kendala-kendala ini mencerminkan masih adanya celah dalam sistem hukum dan birokrasi, yang kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk melanggar aturan tanpa takut akan konsekuensi hukum yang berarti.

Apabila persidangan kasus ini tidak menghasilkan hukuman yang tegas dan setimpal, hal ini dapat menciptakan preseden buruk. Pelaku lain mungkin merasa bahwa kejahatan lingkungan bukanlah pelanggaran serius, dan dengan demikian mereka dapat mengulangi atau bahkan meningkatkan praktik-praktik merugikan serupa.

Sebaliknya, putusan pengadilan yang tegas dan memberikan efek jera dapat menjadi tonggak penting dalam upaya perlindungan lingkungan di Indonesia.

Hukuman berat terhadap pelaku tidak hanya akan menunjukkan bahwa negara memiliki komitmen nyata untuk menjaga lingkungan hidup, tetapi juga dapat mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat luas dan sektor swasta bahwa pelanggaran lingkungan adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi.

Selain itu, sidang ini dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali efektivitas kebijakan dan mekanisme pengawasan lingkungan yang ada. Dengan belajar dari kasus ini, pemerintah dapat memperkuat regulasi, meningkatkan koordinasi antar lembaga, serta memastikan bahwa pelaksanaan hukum di lapangan lebih konsisten dan transparan.

Lebih jauh lagi, putusan yang adil dan tegas juga akan memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem peradilan, yang selama ini kerap dipertanyakan dalam kasus-kasus lingkungan.

Dengan demikian, keberhasilan sidang ini tidak hanya berdampak pada satu kasus spesifik, tetapi juga berkontribusi pada penguatan sistem hukum lingkungan secara keseluruhan.

Akar Masalah yang Perlu Diselesaikan

Sidang ini seharusnya tidak hanya berfokus pada pemberian hukuman bagi para pelaku, tetapi juga menjadi kesempatan penting untuk merenungkan akar permasalahan yang menyebabkan praktik pengelolaan sampah ilegal terus terjadi.

Kasus ini mengungkapkan adanya kelemahan mendasar dalam sistem pengelolaan sampah nasional. Di satu sisi, lemahnya pengawasan dan kurangnya ketegasan dalam penegakan hukum menciptakan peluang bagi individu atau kelompok untuk melanggar aturan.

Di sisi lain, keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah yang sesuai standar, serta minimnya edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, membuat masyarakat cenderung memilih cara cepat dan tidak sesuai aturan.

Oleh karena itu, pemerintah di semua tingkatan, baik pusat maupun daerah, perlu bekerja sama dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh.

Upaya ini mencakup pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang memadai, pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan, dan penguatan mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa setiap aktivitas pengelolaan sampah dilakukan sesuai dengan peraturan.

Tak kalah pentingnya, edukasi publik harus menjadi agenda utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memahami dampak buruk dari pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab.

Panggilan pada Semua Pihak

Sidang ini seharusnya tidak hanya berfokus pada pemberian hukuman bagi para pelaku, tetapi juga menjadi kesempatan penting untuk merenungkan akar permasalahan yang menyebabkan praktik pengelolaan sampah ilegal terus terjadi.

Kasus ini mengungkapkan adanya kelemahan mendasar dalam sistem pengelolaan sampah nasional. Di satu sisi, lemahnya pengawasan dan kurangnya ketegasan dalam penegakan hukum menciptakan peluang bagi individu atau kelompok untuk melanggar aturan.

Di sisi lain, keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah yang sesuai standar, serta minimnya edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, membuat masyarakat cenderung memilih cara cepat dan tidak sesuai aturan.

Oleh karena itu, pemerintah di semua tingkatan, baik pusat maupun daerah, perlu bekerja sama dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh.

Upaya ini mencakup pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang memadai, pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan, dan penguatan mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa setiap aktivitas pengelolaan sampah dilakukan sesuai dengan peraturan.

Tak kalah pentingnya, edukasi publik harus menjadi agenda utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memahami dampak buruk dari pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab. (Red)

*) Isna Zakiyatus Sholikhah, mahasiswa Prodi Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
**) Artikel ini ditulis dan disusun untuk kepentingan tugas kuliah

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like