![Mantab! Sepanjang 2023, Nilai Investasi di Jateng Tembus Rp88,4 Triliun](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/01/32113c64547779b6aedcb904ae6decc7.jpg)
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG — Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan memang dari sisi investasi dan perdagangan internasional akan bisa berdampak baik bagi perekonomian Indonesia apabila kelak bergabung dengan BRICS.
Namun, Josua mengingatkan bahwa hal yang perlu diwaspadai oleh Indonesia adalah persepsi dari dunia barat terutama Amerika Serikat.
Apalagi, dalam BRICS ini muncul gerakan untuk menggunakan single currency yang dapat dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap Amerika Serikat.
Selain itu, Rusia dan China yang merupakan anggota BRICS tidak memiliki hubungan yang terlalu baik dengan Amerika Serikat.
“Ini yang harus kita jaga juga karena dalam BRICS memang ada kesepakatan yang mana mungkin ini yang harus diantisipasi juga bahwa dunia melihat bahwa BRICS adalah salah satu grup ekonomi yang akan menggunakan single currency yang dikatakan sebagai de-dolarisasi, “ungkap Josua.
“Apakah ini sebagai suatu action yang bertujuan untuk memiliki motivasi geopolitik ataupun yang berseberangan dengan US atau tidak? Karena di belakangnya ada Rusia yang memang memiliki historis hubungan yang tidak baik juga dengan US, juga ada China,” lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah Indonesia harus mengantisipasi hal tersebut. Meskipun masing-masing negara di dalam BRICS memiliki agenda tertentu, Indonesia dinilainya memiliki semangat hanya untuk memperluas hubungan dagang dan investasi semata.
“Khawatirnya kalau nanti bergabung terus jadinya ikut sepakat juga menggunakan single currency, sehingga dikhawatirkan justru akan bisa memberikan dampak yang negatif dari sisi dunia western, “katanya.
“Meskipun memang semangatnya kita sebenarnya bukan ke arah sana, kita mau berteman dengan siapa saja. Sekalipun memang dari anggota BRICS punya agenda masing-masing, ya kita kan hanya ingin memperluas hubungan dagang saja, diversifikasi dan memperkuat investasi dan perdagangan,” pungkasnya. (Red)
Sumber: Voa Indonesia