![OSIS MTs Darul Islah Ikuti LDK OSIS Se Kawedanan Selokaton](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/02/a9b493d7-4cd2-4497-9e07-d8d5cfd94f4f.jpg)
SUARAMUDA, BANTEN – Sejumlah mahasiswa dari Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ikut berpartisipasi dalam program magang kewirausahaan di UMKM Cireng Tekdung Bruno, Kota Serang.
Program magang itu bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengelola bisnis lokal serta membantu meningkatkan inovasi pada produk UMKM.
Selama magang, para peserta yang berjumlah enam mahasiswa itu terlibat dalam kegiatan operasional.
Mulai dari proses produksi cireng yang menjadi ciri khas UMKM ini, pemasaran produk melalui media sosial, hingga strategi pengemasan yang menarik.
Pemilik usaha juga mengadakan survei pasar untuk membantu pengembangan usaha dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan menciptakan varian rasa baru, sesuai tren terkini.
Pelaku usaha Cireng Tekdung Bruno, Reni mengaku awalnya membuat olahan cireng hanya sebagai cemilan sore untuk keluarga.
Baru, kemudian ia mencoba untuk menjualnya sebagai frozen food lalu berkembang hingga bisa membuka tiga cabang penjualan yakni di Palima, Ciceri, dan Stadion Maulana Yusuf
“Saya sangat senang dapat membagi kisah dan proses pengolahan hingga penjualan cireng dengan mahasiswa lewat program ini. Kehadiran mereka membawa semangat baru dan ide-ide segar untuk usaha kami,” ujar Reni.
Dalam proses magang, mahasiswa juga diberikan pelatihan kewirausahaan langsung dari Reni, yang telah menjalankan bisnisnya selama lebih dari lima tahun.
Omset Rp 120 Juta
Salah seorang peserta, Eka Meliyanti, menyampaikan pengalamannya mengikuti magang.
Eka bahkan tak mengira kalau makanan yang berasal dari olahan tepung tapioka dan tepung terigu itu bisa menghasilkan omset penjual per bulannya hampir 120 juta.
“Kami belajar banyak tentang bagaimana mengelola UMKM secara riil, termasuk menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku dan persaingan pasar. Kunci membuka usaha yaitu tekun, mempertahankan kualitas produk yang dijual, “ujarnya.
Di hari terakhir magang, para mahasiswa mendatangi lokasi produksi rumahan Cireng Tekdung yang berlokasi di Perumahan Mutiara, Kali Gandu.
Di sana, terlihat pemilik usaha juga memberikan pelatihan digital marketing kepada staf UMKM untuk meningkatkan penjualan online.
Setelah program magang selama enam hari berada di lokasi usaha, tugas berikutnya dari Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan ini adalah menyusun Bussiness Plan atau Perencanaan Usaha yang harus memunculkan sisi inovasi dari pengalaman yang sudah mereka dapatkan selama tahap magang.
Bussiness Plan ini selanjutnya akan dipresentasikan di hadapan dosen pembimbing lapangan.
Setelah mendapatkan masukan, mereka kemudian kembali lagi ke lapangan untuk mulai menjalankan usaha yang tidak lain adalah inovasi produk di tempat magang selama 18 hari dari mulai pengadaan bahan baku, proses produksi, sampai pada pemasaran produk.
Program magang ini menjadi salah satu wujud kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan dunia industri, khususnya UMKM lokal, dalam mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berjiwa wirausaha.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa sebagai sarana belajar langsung di lapangan, mahasiswa diharapkan mampu memahami peran penting UMKM dalam perekonomian.
Serta, terinspirasi untuk membangun usaha yang berkelanjutan di masa depan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi UMKM Cireng Tekdung.
Kini, UMKM Cireng Tekdung lebih memiliki rencana strategis yang lebih terarah untuk pengembangan usahanya di masa depan.
Dengan semangat kolaborasi yang terjalin, sinergi antara akademisi dan pelaku usaha diharapkan dapat terus berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (Red)