![Mengenal Sosok Donna Priadi, Orang Indonesia yang Diangkat Jadi Managing Director Kamar Dagang AS](https://suaramuda.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250208_084735.jpg)
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG – Nama Ayana Jihye Moon terdengar semakin akrab di kalangan masyarakat Indonesia. Perempuan asal Korea Selatan ini memutuskan untuk memeluk agama Islam dan menutup auratnya dengan hijab sejak 12 tahun sialm.
Belum lama ini, Ayana menceritakan perjalanan hidupnya menjadi mualaf saat menjadi bintang tamu dalam program Cerita di Balik Hijab.
Ia mengaku mulai tertarik dengan Islam sejak usia tujuh tahun. Hal tersebut muncul karena sang kakek yang berprofesi di bidang politik selalu menceritakan tentang orang Muslim yang ditemuinya.
“Saya masuk Islam tahun 2012. Waktu saya masih usia tujuh tahun ada perang Iran dan kakek saya kerja dalam bidang politik. Jadi, beliau harus ke Amerika dan pulang ke Korea begitu. Setiap beliau datang ke rumah saya, beliau selalu cerita tentang Islam,” ujar Ayana, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official, Selasa (12/11/2024).
“Orang Muslim pakai hijab, pakai niqab, tidak makan babi. Jadi, mungkin dalam mata kakek saya itu aneh banget. Tapi saya penasaran kenapa mereka begitu? Kenapa mereka menutup aurat? Tidak makan babi?” sambungnya.
Perempuan 28 tahun ini mengaku belajar budaya Timur Tengah selama 9 tahun karena ingin mendalami agama Islam.
“Jadi saya penasaran saya belajar tentang budaya Islam, budaya Timur Tengah selama 9 tahun. Saya mau belajar Islam lebih dalam. Jadi, saya memutuskan untuk masuk Islam,” ujar Ayana.
Orang tua tidak setuju dengan keputusan Ayana menjadi mualaf
Namun, perjalanan Ayana menjadi mualaf ternyata bukan hal mudah. Ia mengatakan orang tuanya tidak setuju dengan keputusan tersebut. Hal ini membuatnya harus mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup saat belajar di Malaysia.
“Itu waktu saya ke Malaysia, saya harus cari uang sendiri. Orang tua saya tidak support saya. Jadi, saya miskin waktu itu. Jadi, saya harus buat semuanya dari nol,” tutur Ayana.
Meski begitu, Ayana mengatakan hal yang dialaminya itu adalah ujian dari Allah SWT. Ia pun banyak belajar dari proses tersebut.
“Waktu itu memang susah, tapi saya pikir itu ujian dari Allah SWT dan saya belajar banyak hal dari proses tersebut. Jadi, saya hanya terima kasih itu saja,” ungkap Ayana.
Ayana mengatakan orang tuanya tidak suka dengan agama Islam karena mereka ateis. Tak hanya itu, ia mengungkap bahwa ternyata banyak orang Korea yang masih berprasangka buruk tentang Islam.
“Memang orang tua saya tidak suka pada agama saya karena orang tuanya ateis. Mereka tidak punya agama. Waktu itu saya sudah top student, saya memang anak pintar, bukan hanya di sekolah tapi di kota saya, dan juga orang tua saya yakin, saya bisa sukses berjaya di Korea,” jelas Ayana.
“Tapi di Korea masih banyak orang yang punya prasangka buruk tentang Islam. Jadi, orang tua saya berpikir bagaimana anak kami bisa tinggal di Korea sebagai Muslim gitu. Jadi, mereka tidak suka,” sambungnya. (Red)
Sumber: hibunda.com